Berbagi Pengobatan "Gratis" Kepada Orang yang Membutuhkan

Pada hari Minggu 27 Desember 2020; umat Stasi St. Markus Ononamolo I mendapatkan kesempatan yang amat berharga dari suster CB  yang sedang berkarya di paroki Salib Suci Nias Barat.

Kesempatan yang amat berharga ini di sambut baik oleh umat. Mereka menerima pengobatan "gratis" dari para suster tersebut. Kegiatan ini salah satu momen Natal tahun 2020, sekaligus memperkenalkan kepada umat tentang karya yang dimiliki oleh suster tersebut. 

Para suster CB memiliki sikap kepedulian kepada umat yang membutuhkan terutama yang mengalami sakit. Setiap akhir pekan mereka berusaha semaksimal mungkin untuk berkunjung di Stasi sekaligus melihat situasi umat. 

Sejak berdirinya klinik Carolus di desa Siana'a kecamatan Mandrehe umat semakin mengalami sentuhan kasih melalui tangan para suster CB, hal tersebut tidak lepas dari dukungan para pastor OSC, para katekis dan para umat. 

Keadaan umat yang semestinya sehat pada saat pandemi covid 19 ini justru mendapatkan perhatian khusus. Karena umat mengalami penyakit antara lain, yaitu penyakit maag, asam lambung, sakit kepala, darah tinggi, asam urat. Penyakit ini hampir rata-rata di derita oleh umat. 

Dalam karya Pastoral yang hendak dilaksanakan oleh suster senantiasa dapat dirasakan oleh umat lewat karya pelayanan. Pada akhirnya umat merasakan sentuhan kasih melalui pemberian pengobatan "gratis", kegiatan ini salah satu bentuk dedikasi kepada orang yang membutuhkan.

Memberi tanpa pamrih adalah salah satu bentuk karya nyata yang perlu di emban dalam kehidupan sehari-hari. Di saat kunjungan para suster meminta kepada umat untuk memberitahukan penyakit yang diderita secara jujur agar pemberian obat tidak salah. 

Kendala yang sering dialami oleh para suster dalam melaksanakan karya Pastoral adalah tentang bahasa Nias. Bahasa Nias salah satu bentuk bahasa yang digunakan untuk komunikasi kepada umat atau masyarakat. Bahasa Nias yang begitu fasih pengucapannya sehingga para suster berjuang untuk belajar bahasa Nias tersebut. Mengatasi masalah tersebut mereka meminta tolong kepada anak daerah setempat untuk membantu mereka dalam bidang pelayanan. Oleh karena itu, mereka berjuang untuk melaksanakan tugas dan pelayanan kesehatan kepada umat yang terbaik.  

Jika kita lihat secara kasat mata bahwa rata-rata umat berpenghasilan rendah. Akan tetapi iman umat tidak pernah luntur mereka semakin semangat menjalani hari-hari mereka dengan keadaan yang sebenarnya. Kehadiran para suster kepada umat begitu adem, tentram. Mereka melihat situasi umat yang begitu antusias di gereja dapat membawa nuansa baru. 

Berbagi kepada mereka yang membutuhkan suatu hal yang diapresiasi. Karena pemberian pengobatan secara "gratis" kepada umat yang membutuhkan adalah tindakan nyata. Memberi tanpa pamrih seperti yang telah diajarkan oleh Yesus adalah tindakan kasih. Mari memberi bukan dari kelebihan melainkan dari kekurangan yang kita miliki.