Mohon tunggu...
warung kopi plus
warung kopi plus Mohon Tunggu... -

tempatnya ngopi sambil ngobrol bersama sama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Seandainya Anda Satpol PP (Pamong Praja)

22 Agustus 2011   23:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:33 11789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini tugas dari atasan, kita kan harus loyal pada atasan..., hehehe yang lebih penting ada uang jalan nih, gimana mau diambil apa enggak...???

4. Sudut pandang Masyarakat yang tahu Hukum dan Aturan

Hemmm...., dasar PKL (pedagang kaki lima) kurang ajar, jualan asal aja ni pagar rumahku jadi ga keliatan, pakir jadi susah, jorok lagi..., sampah dibuang asal aja. Dan/atau, eh..., bangun rumah kok disitu??? itu kan tanahnya abang gue, busyettt deh gue mesti lapor ma pak satpol pp ni biar mereka diusir, ntar kalo dah keburu banyak susah diusirnya, trus biayanya juga makin mahal...

5. Sudut pandang pedagang atau penghuni rumah liar

Hehehe..., lumayan ni kan ada tanah kosong, strategis lagi buat dagangan makan, kan disini banyak anak kos tanahnya luas lagi, enak tu kayaknya kalau buat model warung lesehan...

dan/atau eh..., "Lu bangun rumah dimana (tanya ke kawannya)???"; "Disana, tanah kosong milik PT. Angin Ribut (jawab kawannya)"; "Masih ada tanah kosong ga di situ..(tanya ke kawannya)???"; "Ada tuh bangun aja di samping rumahku, pokonya ntar kalau mau digusur kita minta ganti rugi aja, kita kan udah susah2 bangun rumah, lagian tu tanah kosong dan ga dipake udah lama...(jawab kawannya)"; "Oke deh, ntar malam aku bangun rumah di samping rumahmu (sambil sms adik adiknya untuk siap-siap bantuin bangun rumah ntar malam).

6. Sudut pandang Agama

Itu perbuatan "dosa" karena melanggar hak orang lain, dan memiliki yang bukan hak "kita".

7. sudut pandang ku (penulis)

Itulah Indonesia'ku..., penuh liku-liku yang lucu...

Coba bayangkan, tentukan dimana anda berdiri dan sudut pandang apa yang akan anda lihat...

"..., pasti lambat laun "Kota" akan menjadi seperti tumpukan "sampah" kalau dibiarkan terus menerus..., dan "teorinya" pada batas tertentu, "Kota" dan penduduknya akan mengalami batas kejenuhan tertentu, karena kota menjadi tidak nyaman untuk ditinggali."
Contoh: aku tak akan mau tinggal di Jakarta dengan kondisi Jakarta yang seperti saat ini..., jalan kemana2 macet, banjir tiap tahun..., panas menyengat..., hemmm, kecuali aku punya "duit" yang bisa digunakan untuk membeli semua kenyamanan yang aku perlukan tujuh turunan..., hahahaha...Anda mau..???, silahkan itu pilihan anda sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun