Kecerdasan emosi adalah satu kata kunci yang sangat menentukan jalan kesuksesan anda baik dalam karir, wirausaha ataupun dalam kehidupan pribadi, dengan pengelolaan emosi yang baik anda dapat menentukan keputusan tentang langkah apa yang akan anda lakukan dan apa yang tidak akan dilakukan dengan tepat. TalentSmart sebuah lembaga Emotional Intellegence terkemuka telah menguji lebih dari satu juta orang dan menemukan bahwa jabatan puncak perusahaan-perusahaan terbaik di dunia diduduki oleh orang-orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi. Dari pengujian tersebut terungkap bahwa orang yang cerdas emosinya akan sangat berhati-hati bila menemukan dirinya ada dalam situasi yang nyaman dan terkendali. Mereka sadar ketidakhati-hatiannya dalam menempatkan dirinya pada kondisi-kondisi tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas personal dan kinerjanya. lalu apa saja 9 Kecerdasan emosi yang dimiliki oleh orang sukses?
Berikut ini adalah sembilan kecerdasan emosi yang dapat anda pelajari dalam rangka meningkatkan kecerdasan emosional dan kinerja anda.
1. Jangan biarkan orang lain membatasi kegembiraan
Ketika rasa senang dan kepuasan yang anda dapatkan adalah hasil dari membandingkannya dengan orang lain, artinya anda tidak sedang menikmati kebahagiaan anda sendiri. Ketika orang yang cerdas emosinya merasakan kebahagiaan pada apa yang mereka lakukan, mereka akan lakukan itu dan tidak ingin dibatasi dengan mendengarkan pendapat orang. Nikmati yang anda sukai dan jangan terpengaruh pada pendapat orang lain.
2. Memaafkan tapi tidak melupakan
Secara emosional orang-orang cerdas yang cepat untuk memaafkan, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka lupa. Memaafkan adalah proses untuk melepaskan diri dari apa yang telah terjadi dan melanjutkan hidup. Ini bukan berarti anda memberi seseorang kesempatan lain untuk berbuat salah yang sama. Secara emosional orang-orang yang cerdas tidak mau pekerjaannya terganggu akibat dari kesalahan orang lain, mereka cepat dan tegas untuk memberhentikan seseorang dan menggantinya dengan orang lain untuk melindungi tugas dan wewenangnya di masa depan bila dianggap perlu.
3 Tahu cara mempertahankan diri
Orang yang cerdas secara emosional tahu betapa pentingnya untuk tetap hidup daripada mati-matian berjuang dalam satu kesempatan. Dalam sebuah konflik, dengan emosi terkendali anda akan mampu mempertahankan diri dan tetap berpikir jernih. Dengan emosi terkendali anda dapat menentukan cara yang bijak untuk mengatasi konflik, bisa berdiri pada posisi yang tepat dan pada waktu yang tepat pula untuk memenangkan pertempuran.
4. Tidak memprioritaskan kesempurnaan
Secara emosional orang-orang cerdas tidak akan mengutamakan kesempurnaan hasil sebagai target dalam mencapai sesuatu, mereka paham dalam segala hal tidak ada yang sempurna. Manusia pada dasarnya tidak ada yang sempurna. Ketika kesempurnaan menjadi sebuah prioritas, anda akan menemukan segalanya berjalan tidak sempurna, pikiran selalu dibayang-bayangi oleh kegagalan dan kekecewaan. Akhirnya anda akan menghabiskan waktu untuk meratapi kegagalan dan kekecewaan tersebut, bukannya menikmati apa yang sudah mampu anda capai.
5. Tidak hidup di masa lalu
Kegagalan dapat mengikis rasa percaya diri dan melemahkan rasa percaya bahwa anda mampu mencapai hasil yang lebih baik di masa depan. Pada banyak kasus, kegagalan yang diakibatkan oleh pilihan besar yang beresiko tinggi memang pengaruhnya sangat besar dalam merusak kepercayaan diri, misalnya kegagalan dalam wirausaha atau bisnis. Orang yang cerdas emosinya tahu bahwa keberhasilan terletak pada kemampuan mereka untuk bangkit dalam menghadapi kegagalan, mereka tidak dapat melakukan hal itu bila mereka masih hidup di masa lalu. Apapun yang layak anda capai pasti akan selalu mengandung resiko dan anda tidak bisa membiarkan kegagalan menghentikan anda dari rasa percaya pada kemampuan anda untuk berhasil. Ketika anda tetap hidup di masa lalu, masa itu akan hadir untuk anda dan akan menghalangi anda untuk bergerak maju.
6. Tidak terpaku pada satu masalah.
Dimana anda memfokuskan perhatian, disitulah menentukan keadaan emosi anda. Ketika Anda terpaku pada masalah yang Anda hadapi, anda akan memperpanjang emosi negatif dan stres yang menghambat kinerja. Ketika Anda berfokus pada tindakan untuk memperbaiki diri sendiri dan keadaan, anda menciptakan rasa keberhasilan pribadi yang menghasilkan emosi positif dan meningkatkan kinerja. Secara emosional orang-orang cerdas tidak akan memikirkan masalah karena mereka tahu, mereka akan tetap efektif bila memfokuskan diri untuk menemukan solusi.
7. Tidak bergaul dengan lingkungan yang negatif
Orang yang selalu mengeluh adalah orang yang menempatkan diri pada kubangan masalah dan gagal untuk fokus pada solusi. Mereka ingin orang-orang bergabung, mendengarkan keluhannya sehingga mereka dapat merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Mungkin anda ingin memberi sedikit waktu dengan mendengarkan keluhan mereka dan sekedar menjunjukkan rasa simpati. Hanya ada garis tipis antara sekedar pendengar simpatik dan godaan tersedot ke dalam spiral emosional negatif mereka. Anda dapat menghindari ditarik kedalam aura negatif tersebut dengan menetapkan batasan dan menjauhkan diri bila diperlukan.
Bayangkan ini: Jika seseorang merokok, apakah anda akan duduk menemaninya sepanjang hari dan tak sadar bahwa telah ikut menghirup asap rokoknya? Tentu anda akan menjauhkan diri, lakukan hal yang sama dengan si pengeluh. Cara yang baik untuk menetapkan batasan adalah dengan memberi saran kepada pengeluh bagaimana mereka berniat untuk memperbaiki masalah dan arahkan pembicaraan ke arah yang produktif.
8. Jangan Jadi Pendendam
Emosi negatif yang datang dengan didasari atas dendam pada seseorang sebenarnya adalah sebuah respon yang menunjukkan rasa stres. Hal tersebut hanya akan membawa tubuh anda kedalam mode perlawanan. Bila anda menyimpan dendam dan tiap kali berjumpa dengan orang yang anda benci, maka akan otomatis muncul reaksi dalam tubuh anda dalam bentuk emosi yang mudah tak terkendali dan berujung pada stres. Stres adalah pembuat kekacauan pada tubuh dan dapat memiliki konsekuensi menghancurkan kesehatan anda sendiri dari waktu ke waktu.
Para peneliti di Emory University bahkan telah menunjukkan bahwa stres berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Menyimpan dendam berarti anda menyimpan stres dan hanya orang-orang yang cerdas emosinya yang tahu bagaimana menghindari hal ini dan semua resikonya. Belajar untuk melepaskan dendam tidak hanya akan membuat Anda merasa lebih baik tapi juga dapat meningkatkan kesehatan Anda.
9. Jangan Katakan Ya, Kecuali anda memang sungguh-sungguh
Penelitian yang dilakukan di University of California di San Francisco menunjukkan bahwa akan muncul banyak kesulitan bila kita mengatakan "Tidak". Namun mengatakan "Ya" tanpa disertai komitmen untuk melaksanakannya semakin besar kemungkinan Anda untuk mengalami stres, kelelahan, dan bahkan depresi. Mengatakan "tidak" memang menjadi tantangan besar bagi kebanyakan orang. "Tidak" adalah bentuk kata penegasan. Orang-orang cerdas secara emosional menghindari ungkapan-ungkapan seperti "Saya pikir, saya belum tentu bisa" atau "Saya tidak yakin". Mengatakan "tidak" pada komitmen baru berarti anda menghormati komitmen yang sudah ada dan memberi anda kesempatan pada diri sendiri untuk bisa memenuhi harapan mereka.