Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, bersama tim PSMS, bahkan tertahan di dalam stadion hingga tengah malam. Di luar stadion, bus tim PSMS juga menjadi sasaran pelemparan.
Sayangnya, kericuhan suporter ini menunjukkan kurangnya pembelajaran dari insiden serupa di Kanjuruhan.
Semua pihak diingatkan bahwa hasil pertandingan harus diterima secara sportif dan sikap dewasa.
Ketidakpuasan seharusnya disuarakan dengan cara yang beradab tanpa harus merusak suasana.
Kini, mata publik menantikan putusan Komdis PSSi terkait kericuhan setelah pertandingan Persiraja vs PSMS dan Gresik United vs Deltras FC.
Semoga insiden ini menjadi momentum untuk merenung dan mengubah pola perilaku suporter agar sepak bola Indonesia tetap meriah dengan semangat sportivitas.
Sumber: Wartatangsel.Pikiran-Publik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H