Mohon tunggu...
Imran Amir
Imran Amir Mohon Tunggu... -

Saya saat ini bekerja menjadi Journalis disebuah media Online Wartakutim.com, sebagai wartawan sekaligus sebagai admin. 

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gaji Kepala Daerah Naik. "Apakah Itu Solusi"

10 Desember 2014   06:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14181435141073308414

[caption id="attachment_381684" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi"][/caption]

Melihat Berita Hari Ini DI Televisi Swasta. Beritanya, pemerintah berencana akan menaikkan gaji kepala daerah dan anggotta DPR serta DPRD akan dinaikkan.
Alasan dinaikkannya gaji kepala daerah anggota dewan, agar tidak ada kepala daera yang korupsi. Pertanyaan "apakah ini benar benar sebuah solusi" dalam mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Patut diakui saat ini banyak kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi. Menurut aku, banyak kepala daerah yang terlibat kasus korupsi bukan karena gaji mereka kecil. Bahkan penghasilan seorang kepala daerah lebih dari cukup untuk ukurang hidup layak.
Rencana kenaikan itu apakah pemerintah sudah melakukan kajian atau penelitian. Bagi saya banyaknnya kepala daerah yang tersngkut masalah korupsi itu karena mereka terlalu hidup bermewah mewahan dan harus mengembalikan dana yang digunakan dalam mengikuti pemilu.
Selain itu, ada juga karena faktor malu. kenapa saya katakan itu. Sebab faktor malu itu ada jika orang orang disekitarnya atau khususnya yang telah membantu dalam memenangkannya atau relawan yang membantunya dulu setiap kali datang ingin diberikan sesuatu.
Meskipun Gaji kepala daerah dinaikkan. belum tentu tidak korupsi. Untuk memberantas Korupsi dikalangan kepala daerah, Pemerinta Pusat jangan cuma hanya menaikkan gajinya saja namun pengawasan keuangan daerah patut diperketat, Anggaran untuk aparat hukum lah yang perlu ditingkatkan. agar mereka bisa bekerja maksimal dalam menangani kasusu Korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun