Mungkin diri ini sedang berada dalam kesadaran yang dianggap tidak sadar bagi kebanyakan orang, mungkin inilah caraku mencari ketenangan. Malam yang semakin larut, semakin aku menunjukkan ketenanganku..
Di iringi dentuman lagu dari sigur ros, melalui nada tiap nada, ketukan tiap ketukan yang terasa menyapa jiwa, semakin terasa ketenangan di raih. Namun, apakah tentang materi ?, atau tentang sesuatu ?, menurut ku, ketenangan itu tentang pemikiran. Pemikiran akan jiwa yang bersih ,bersih namun tidak suci, tidak suci karena aturan aturan yang ada..
Kadang tersadar akan ketenangan ku, kembali ku hisap tembakau filter, berharap hadir kembali ketenangan itu. Menari diantara senyum bunga tidur orang orang, berdansa di kegelisahan persepsi persepsi yang ada..
Sesaat mencoba mengulang peristiwa hari ini, dan termenung dengan apa yang di lakukan hari ini. Sesekali memejamkan mata, dan membukanya kembali. Aku masih disini mencoba menahan kepergian ketenangan ini..
Mencoba memejamkan mata kembali lebih lama, merasakan aliran darah menuju otak, otak yang di paksa merasakan ketenangan. Ketenangan dalam diam, sepi, bisu dan jiwa. Ketenangan dalam pemikiran pemikiran yang ada. Ketenangan dalam kegelapan yang nampak cahayanya. Ketenangan yang bersih dalam otak yang kotor. Kotor bagi mereka yang tidak tahu arti bersih..
Biarkanlah tentang mereka, sementara aku disini mencoba meresapi arti ketenangan malam ini. Ketenangan yang bias, bias akan keraguan, keraguan akan sesuatu, sesuatu yang tidak pasti bentuknya..
Ya, sepertinya ini lah ketenangan ku, yang tercapai dengan cara kotor namun bersih. Bersih menurutku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H