Mohon tunggu...
Aris Munandar
Aris Munandar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

bervikir untuk tidak berhenti bervikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

belajar dari setan

25 Desember 2011   19:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:46 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hmm..sudah lama saya tidak menulis, terlalu banyak pemikiran dikepala yang sepertinya harus saya tuangkan ke dalam tulisan, tapi terhambat karena kesibukan dan aktifitas sehari hari. Tapi sepertinya saya juga tidak terlalu banyak cukup waktu untuk menuliskannya semua untuk sekarang ini. Ok, saya ingin mengeluarkan pemikiran saya, wow..pemikiran, terlihat seperti orang pintar saja.. sebut saja ini pendapat saya..

Belakangan ini saya tertarik sekali mengenai sosok ciptaan Tuhan yang bersumpah tidak akan patuh dengan Dia sampai kapan pun, ya siapa lagi kalau bukan setan..saya tidak habis pikir mengenai makhluk yang satu ini, mengapa ia benar benar sombong dan congkak menentang perintah dari Tuhan, dan mengibarkan bendera perang dengan Nya..???, sudahlah itu jangan terlalu dipertanyakan, mungkin itu sudah takdir atau apalah..

Yang saya mau bahas disini adalah sifat dari setan itu sendiri. Semua juga tahu sifat setan itu berkaitan dengan hal hal yang jahat, seperti sombong, kikir, munafik, kafir, musyrik dan sebagainya..

Tapi saya berfikir lebih jauh lagi dari sifat sifat setan itu sendiri, sebenarnya setan pun memiliki sifat yang seharusnya bisa kita contoh di kehidupan sehari hari. Mungkin sedikit membingungkan ya, masa iya sifat setan ada yang bisa kita tiru dan menjadi contoh untuk di terapkan di kehidupan sehari hari???..

Ok, langsung saja tanpa basa basi,( lagi pula saya bukan orang yang biasa menulis artikel yang panjang ). Apa saja yang bisa kita contoh dari sifat setan tersebut?, saya akan menjabarkannya..

Pertama : konsekuen!.. ya benar, setan memiliki sifat konsekuen, ia berpegang teguh atas ucapannya, ia berkata bahwa ia tidak akan tunduk kepada Tuhan, dan itu ia pegang teguh ucapannya itu hingga saat ini..

Kedua : tidak pernah putus asa.!.. apa kalian pernah mendengar setan berputus asa dalam menggoda manusia?, bahkan adam dan hawa pun dapat ia kelabui meskipun sebelumnya harus dengan berbagai upaya..

Ketiga : konsisten.!.. setan sangatlah konsisten atas pekerjaannya untuk terus mengganggu umat manusia, dan itu ia lakukan setiap waktu dan seterusnya..

Keempat : semangat.!.. apa kalian pernah melihat setan mengeluh dalam melakukan pekerjaannya menggangu umat manusia?, tidak!, setan selalu semangat jika melakukan tugasnya mengganggu umat manusia..

Kelima : sungguh sungguh.!.. tidak diragukan lagi, setan sangatlah sungguh sungguh dalam melakukan pekerjaannya, buktinya banyak sekali umat manusia yang tergoda atas godaanya, itu membuktikan bahwa ia benar benar bersungguh sungguh dalam melakukan pekerjaanya..

Mungkin hanya lima point saja yang saya bisa temukan di balik sifat setan yang mungkin sangat baik jika kita ikuti dan di jadikan contoh untuk direalisasikan di kehidupan sehari hari..

Tapi ingat ya, hanya sifat konsekuen, tidak pernah putus asa, konsisten, semangat dan sungguh sungguh saja yang saya anjurkan untuk di ikuti sifatnya, bukan sifat yang lainnya. Dan juga saya tekankan sekali lagi, hanya sifatnya, bukan contoh perbuatannya. Bagaimanapun kita sebagai manusia harus berbuat baik terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan kecuali setan, saya hanya menggambarkan sifat setan yang sepertinya baik untuk kita terapkan di kehidupan sehari hari, dan itu hanya sifat bukan perbuatannya..

Ya mungkin kebanyakan orang untuk mendapatkan pengetahuan adalah dengan melalui sumber yang benar juga, tapi bagi saya, apa salahnya jika saya belajar dari sumber yang tidak benar namun bisa menerapkannya dengan benar..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun