Mohon tunggu...
Waroy John
Waroy John Mohon Tunggu... wiraswasta -

OPTIMISME MENDATANGKAN KEKUATAN UNTUK BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Bersaksi Dusta

13 Maret 2012   01:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:09 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Shaloom.... Luka karena lidah tidak bisa disembuhkan dokter mana pun. Berpura-pura bersahabat dengan seseorang tetapi kemudian memfitnahnya adalah hal yang paling menjijikkan. Memberikan kesaksian palsu merupakan pelanggaran terhadap perintah Tuhan ( Jangan Bersaksi dusta ), demikian juga halnya dengan menerima kesaksian palsu tanpa memeriksanya.
Kita bukan saja tidak boleh bersaksi palsu, tetapi juga tidak boleh menerima kesaksian palsu. ”Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya” (Ams. 18:13).
”Orang yang memfitnah membawa kejahatan di lidahnya, dan orang yang menerima kabar fitnah membawa kejahatan pada telinga."
Berdusta berarti mengatakan hal yang tidak benar. Tidak ada yang lebih bertentangan dengan Allah selain dusta. Sebab Roh Kudus disebut “Roh kebenaran” (1Yoh. 4:6).

Berdusta adalah dosa yang tidak berjalan sendirian; dusta akan membawa serta dosa lain. Absalom berdusta kepada ayahnya ketika dia berkata bahwa dia bermaksud menepati nazarnya di Hebron, dan ini adalah awal dari pengkhianatannya
(2Sam. 15:7).

Kita akan di sebut bersaksi dusta jika kita memberikan kesaksian palsu dalam suatu perkara. Sikap Ini adalah peniruan sikap Iblis, yang adalah “pendakwa saudara-saudara kita” (Why. 12:10). Iblis adalah saksi palsu. Salomo berkata, “Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam” (Ams. 25:18).
Wajahnya keras seperti gada, dia tidak tersipu-sipu, juga tidak peduli dengan dusta di dalam kesaksiannya. Dia seperti pedang, lidahnya adalah pedang untuk melukai orang yang didakwanya dengan kesaksian dusta, yang membahayakan harta atau nyawa orang itu (baca 1Raj. 21:13)
”Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa” (Ams. 19:9)

Berbicara tentang hal ini. mungkin bukan sesuatu yg baru karena semua orang kristen pasti sudah "Mengetahuinya" dan mungkin menganggapnya "Biasa" tetapi justru yang dianggap biasa dan yang sudah diketahui inilah yang seringkali tidak diperhatikan oleh kita. Padahal ini adalah hal yang paling mendasar dan merupakan prinsip dari gaya hidup seorang anak Tuhan..... Jangan bersaksi dusta..Tidak susah'kan ? tergantung dari kita, Mau atau Tidak untuk melakukannya.

Semoga Catatan singkat ini berguna bagi Saudara dan Saya. God bless U all, Amin

(sumber; catatan harian pribadi johnwaroy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun