Suatu anugerah yang paling sederhana dan dibawah sejak lahir adalah kemampuan bernapas. Pernafasan adalah warisan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa mengenal suku, agama,ras, golongan dan warna kulit. Ilmu tenaga murni  Kateda yang didasarkan pada pengembangan dari latihan ilmu pernafasan tenaga murni adalah merupakan suatu pemahaman dasar tentang jiwa manusia. Apa itu jiwa ?
Jiwa adalah merupakan suatu bentuk abadi dari tubuh manusia yang tidak pernah akan mati. Jiwa itu ibarat dengan sebuah komputer, yang disebut dengan tubuh itu adalah casing komputer sedangkan roh itu adalah listriknya sedangkan jiwa adalah memorinya yang ada dalam komputer. Jika listrik itu kita cabut maka otomatis komputer itu akan mati, tetapi memori yang menyimpan data didalamnya tidak mati. Demikian halnya dengan manusia ketika roh yang ada dalam tubuh manusia itu dicabut oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, maka tubuh akan mati tapi jiwa atau memori yang merekam semua kejadian selama manusia itu hidup tetap ada.
Tubuh manusia itu perlu dijaga dan dirawat agar supaya jiwa yang ada didalam tubuh itu kuat, karena jika tidak dirawat maka jiwa yang mendiami atau berada di dalam tubuh sebagai wadahnya akan sakit. Contoh lain adalah jika kita mendirikan rumah ditanah yang labil apalagi diatas pasir atau di pinggir sungai, jika ada angin atau sungai meluap maka tentunya kita yang mendiami rumah itu akan stres dan was-was jangan-jangan rumah kita ini akan hancur atau hanyut diterjang air. Atau jika rumah yang kita pakai untuk beristirahat atau tidur tetapi dalam kondisi yang kotor dan berdebuh tentunya kita tidak betah atau bisa saja sakit karena suasana seperti itu.
Demikian halnya dengan jiwa yang mendiami tubuh yang dalam hal ini sebagai wadah/rumahnya, jika tubuh kita lemah atau sakit apalagi tidak dirawat, otomatis jiwa yang ada didalam tubuh akan stress, dan jika terjadi terus menerus dimana tubuh ini tidak digerakkan atau dalam hal ini berolahraga maka yang pasti jiwa akan sakit.
Dalam semua agama di muka bumi ini tujuannya satu adalah ingin menyelamatkan Jiwa, agar jiwa  ketika keluar dari tubuh manusia saat ia mati tidak akan bingung untuk mengembara kemana. Jiwa memerlukan kedamaian ketika ia masih terkurung didalam tubuh, agar supaya ketika jiwa keluar dari tubuhnya maka ia dapat menyatu dengan alam yang bersifat universal. Jiwa tentunya perlu diperkenalkan kepada sang pencipta  agar supaya saling mengenal. Dengan kata lain kita harus mengankat jiwa kita kepada sang pencipta melalui ritual-ritual keagamaan, misalnya melalui doa, puji-pujian atau melalui kegiatan-kegiatan positif misalnya berolahraga dsb.
Ketika manusia terlahir ke dunia ini, bersamaan dengan itu pula terdapat didalamnya roh dan jiwa yang merupakan suatu satu kesatuan. Sejak berada dalam kandungan seorang ibunya ketiga hal ini tubuh, roh dan jiwa sudah ada, jadi dapat kita lihat bahwa ketika ibu itu hamil perilakunya berbeda karena ada jiwa yang lain di dalam dirinya. Misalnya seseorang itu tadinya tidak mau makan atau alergi dengan buah duren dan ketika ia hamil ia mau makan duren dan sebagainya tersebut.
Jiwa itu bersatu dengan badan jasmani manusia yang saya sebut tadi sebagi wadah/rumahnya dan ia tidak bisa terbakar baik oleh api atau pun oleh apa saja yang dapat menghanguskan benda-benda yang dapat dilihat oleh mata jasmani. Jiwa adalah bersifat kekal, jiwalah atau dalam hal ini saya sebut dengan kesadaran dialah yang berbicara dan mengungkapkan dirinya sendiri dan memiliki kehendak bebas. Jiwa akan terpisah dengan badan manakalah manusia itu mengalami kematian.
Manusia berbeda dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lain karena manusia diciptakan menurut rupa dan gambar sang pencipta. Akan tetapi lain halnya dengan hewan mereka tidak memiliki jiwa seperti kita manusia, tetapi mereka hanya memiliki tubuh dan roh kehidupan (instink).
Dalam jiwa manusia terdiri dari beberapa unsur yang bisa disebut dengan anatomi jiwa manusia misalnya perasaan. Jiwa didalam badan manusia akan mengungkapkan hal-hal melalui perasaan. Rasa benci,rasa cinta, rasa damai dan rasa marah adalah merupakam ungkapan jiwa ketika kita berada situasi tertentu. Jiwa itu dapat menangis ketia ia mengalami hal-hal yang buruk ataupun , merasakan hal-hal yang senang.
Jiwa dapat saja meninggalkan tubuhnya seseorang pada posisi tertentu jika berhadapan dengan kondisi yang membuat tubuh tak layak lagi dihuni oleh sang jiwa. Misalnya orang tersebut mengalami ketidak sadaran berkepanjangan atau sakit yang membuat seseorang hilang kesadarannya. Bahkan orang yang mengalami ketakutan yang amat sangat dapat membuat jiwanya pergi meninggalkan tubuhnya.
Jiwa itu membutuhkan rasa damai, hal  itu merupakan sesuatu yang timbul dari jiwa seseorang manakala ia menemukan hal-hal yang positif yang merupakan hasil dari ungkapan dirinya. Ketika jiwa menyatu dengan roh didalam tubuh manusia maka akan timbul sifat-sifat yang baik bagi orang tersebut. Hal yang perlu di ketahui adalah ketika unsur ini menjadi satu atau manunggal, maka tubuh memerlukan tenaga yang sehat dan kuat yang akan didiami oleh jiwa. Jiwa itu mengenal roh dan roh yang mengendalikan jiwa. Untuk itulah maka tubuh perlu dirawat, dijaga dan dipelihara karena tubuh merupakan rumah dari jiwa.(MJW)