Era digital terus berkembang, inovasi dalam pendidikan menjadi sangat penting untuk menarik minat siswa dan mengembangkan kemampuan mereka sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu inovasi menarik yang  saya lakukan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya adalah penggunaan media Canva untuk membuat permainan edukasi bersama siswa kelas V. Mengapa media permainan yang saya pilih? Alasanya adalah setelah melakukan riset terhadap siswa kelas V didapatkan fakta bahwa  90% siswa menyukai media permainan. Dengan hasil tersebut maka dalam proses pembelajaran di kelas,  saya mulai mengintegrasikan media permainan sebagai sarana belajar. Selain itu Supaya pembelajaran lebih bermakna maka anak-anak tersebut harus mampu membuat media permainan sendiri baik secara individu maupun  secara berkelompok. Hal tersebut didukung oleh sekolah yang mulai tahun ajaran 2024/2025 menerapkan sekolah digital dimana setiap anak diminta untuk membawa tablet yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran
Sebagai guru kita dituntut mampu memanfaatkan tablet anak-anak sebagai sarana pembelajaran yang mampu menuntun mereka menjadi kreatif dan pandai menggunakan tablet/gadget mereka agar tidak salah arah. Salah satu media / aplikasi yang saya perkenalkan adalah canva. Dengan bantuan Canva, sebuah platform desain grafis yang mudah digunakan, siswa dapat menciptakan permainan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Canva menyediakan berbagai template dan alat yang dapat digunakan siswa untuk merancang dan membuat permainan dengan ide mereka sendiri dengan mudah dan kreatif.
Media permaianan edukasi  yang kami buat ini adalah media yang kita beri nama  " Papi Pegulat" yang merupakan akronim dari permainan papan pintar operasi bilangan bulat. Kita memanfaatkan tutup botol dari sampah plastik  dan karton/kerdus  bekas. Untuk mendapatkan kerdus berkas sangat mudah sekali yaitu dari kantin sekolah dan untuk mendapatkan tutup botol bekas juga mudah yaitu dari hasil sebotik (sedekah botol plastik) yang ada di sekolah kemudian kita cuci dan kita bersihkan tutupnya yang akan kita pakai untuk membuat media permainan.
 Setelah mendapatkan seluruh bahannya maka kita mulai dengan sesi pengenalan tentang desain grafis dan penggunaan Canva yang dipandu oleh saya sebagai guru kelasnya. Saya juga memberikan contoh hasil sedain canva saya aagar mereka memperoleh inspirasi dan ide kreatif. Setelah memberikan arahan dan penjelasan maka siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil setiap kelompok terdiri dari 4 siswa dan diberi waktu untuk mencoba mendesain template permainan yang akan ditempel di karton bekas. Setiap kelompok kemudian membuat satu desain sendiri menggunakan Canva, dengan dukungan guru untuk memastikan bahwa konten permainan sesuai tujuan awal kita yaitu membuat media papi pegulat
Desain yang dibuat ada dua macam  yaitu desain untuk papan pintar terbuat dari  karton bekas dan desain untuk angka dan operasi bilangan bulat yang akan  ditempel ditutup botolnya. Setelah jadi desain tersebut maka akan  kita cetak menggunakan kertas stiker  agar lebih mudah dan cepat untuk ditempel dimedia bekas tersebut. Setelah jadi hasil cetak desain maka tugas perkelompok selanjutnya  adalah menempelnya agar mejadi media permainan papan pintar operasi bilangan bulat atau yang kita sebut dengan papi pegulat.
Proyek ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknologi siswa, tetapi juga mengembangkan kemampuan mereka dalam berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Salah satu siswa kelas 5H, Muhammad Jeloni  (11 tahun), merasa senang karena bisa belajar sambil bermain dengan media yang dia buat sendiri, "Saya sangat suka membuat permainan papan pintar  ini. Karena di jam istirahat sekolah saya bisa bermain bersama teman sekaligus meningkatkan kemampuan perkalian dan pembagian tanpa saya harus menghafal perkalian satu persatu. Selain itu  saya belajar banyak hal baru yang menantang dan menyenangkan".
Kepala sekolah SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Bapak Edy Susanto M.Pd, juga melihat banyak manfaat dari proyek ini, "Mengajak siswa membuat permainan edukasi bukan hanya mengasah kemampuan mereka dalam teknologi, tetapi juga membuat mereka lebih bersemangat dalam belajar. Media Canva memudahkan siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna".
Beberapa Orang tua siswa juga memberikan tanggapan positif terhadap proyek ini melalui pesan di WhatsApp grup kelas . Mereka merasa bahwa anak-anak mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang berguna di masa depan. "Saya bangga melihat anak saya bisa membuat permainan  edukasi sendiri, dirumah mereka juga mencoba-coba membuat media permainan sendiri untuk materi lain. Dia jadi lebih kreatif dan senang belajar. Anak-anak juga menjadi lebih terarah dalam memanfaatkan gadget mereka" tutur Ibu Retno , salah satu orang tua siswa kelas 5H.
Integrasi teknologi dalam pendidikan, seperti penggunaan Canva untuk membuat permainan edukasi, telah membawa perubahan positif di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Proyek ini tidak hanya memotivasi siswa untuk belajar dengan cara yang inovatif, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di era digital yang semakin pelik. Dengan mendukung dan mengembangkan proyek seperti ini, diharapkan lebih banyak sekolah dapat mengadopsi pendekatan serupa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H