Gelisah dihati, resah tidak karuan, terasa hampa terasa ada sesuatu yang hilang, ada yang kurang di dalam diri.
Rasa yang muncul ketika beberapa hari tidak menulis, seakan ada sesuatu yang menghantui.
Kebiasaan yang sudah tercipta, akan terasah kurang jika tidak dilakukan, kebiasaan yang berawal sikap yang di paksakan, akhirnya menjadi suatu kebiasaan.
Setelah beberapa hari berturut-turut tidak menggerakkan jari di keyboard handphone, karena kegiatan persiapan akreditasi sekolah yang begitu menghimpit, berusaha menyeimbangkan kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan kegiatan menulis, namun tetap keteteran.Â
kegiatan yag lumayan menguras waktu dan pikiran, tidur jauh malam sekitaran pukul 24.00 dan bangun pukul 03.00 pagi sesuai setelan alaram takut kesiangan.
Dini hari yag sepih aku memulai ritual rumah yakni sholat malam, mempersiapkan makanan sahur, hingga tadarusan, sholat subuh dan kembali tadarus hingga pagi hari kemudian mempersiapkan diri berangkat ke sekolah.
Selama Sekolah dengan kerjaan akreditasi yang bayak menguras pikiran ditambah mata selalu saja ga bisa diajak kompromi, namun tetap berusaha untuk tetap bisa berkonsentrasi, dengan cara membasuh wajah dengan air wudhu, namun tetap saja mata berat, kepala jadi pusing.
Sepulang sekolah langsung ngajar private akuntansi, bukanya tidak mensyukuri apa yang sudah ada, hingga ingin berburu dollar lagi, tapi ada kepuasa yang Aku rasakan jikaÂ
mengajarkan ilmu akuntansi yang Allah titikan padaku.
Kegiatan yang berlangsung rutin di 10 hari pertama bulan romadhon, aku tidak ingin ada kegiatan yang aku korbankan selama aku mampu dan berusaha untuk melakukannya, untuk membangun kembali habit, membagi waktu namun, pertahanan jebol juga, tidak mampu lagi bertahan.