Masih rebahan dalam kamar sambil ngutak atik pesan yang masuk digawai.
Hari yang mendung, dengan cuaca yang dingin menusuk tulang, membuatku malas beranjak dari pembaringan.
Hanya secangkir teh hangat yang setia menemaniku.
Tetiba anak cowoku teriak histeris, sontak mengaketkanku.
"Ibuuuu sini dulu, ayoo. Bu," dengan nada teriakan yang memaksa, minta di perhatikan,
takut terjadi apa-apa dengannya, spontan kuberanjak dari pembaringan, meninggalkan gawai yang tergeletak di pembaringan,
"Napa nak,? Tanyaku kaget.
"Ini bu, aku bawa singkong," dengan raut wajah yang bahagia.
"Ngambil dari mana? Lagi-lagi aku menyelidiki
"Ambil dibelakang sana, kami cabutin rame-rame, aku kebagian ini aja," ucapnya.
"Punya orang kali nak ?"
" Ia, tapi kami dah di kasih. Bu." jawabnya meyakinkan ibunya.