Bagian Tiga
Hari sudah gelap, ketika aku sampai di rumah. Saat ini rumah tampak gelap karena memang hanya ada aku sendirian yang di rumah, karena suamiku sedang bertugas di luar kota. Â Sudah lima hari Suamiku berada di luar kota dan baru dua hari kedepan baru selesai tugasnya, itupun kalau target tercapai.
Setelah masuk ke dalam rumah, lampu-lampu segera aku nyalakan. Badanku terasa begitu letih dan kepala-ku terasa begitu pusing setelah bertemu Fani siang tadi. Fani adalah sahabatku dari semenjak aku masih memakai seragam putih abu-abu dulu.
Entah kenapa setelah mendengarkan cerita Fani tadi, saat ini aku begitu merindukan kehadiran suamiku. Andai saja Suamiku itu ada disini  mungkin aku akan langsung menceritakannya pada Suamiku, tentang Fani dan juga pendapatnya tentang Lelaki itu.Â
Lelaki yang di mata semua orang terlihat begitu baik. Tapi, ternyata adalah seorang Monster yang telah berhasil membuat sahabat karibku tidak berdaya dan pelan-pelan hendak dia rubah menjadi Monster mengerikan, seperti dirinya itu.
Saat ini aku harus bersabar, sampai mendapatkan kabar dari suamiku yang sedang mencari rezeki di luar kota. Aku tau bahwa satu-satunya yang paling sering menjadi kendala bagi komunikasi kami hanyalah sinyal, Â terkadang suka tidak ada disana.
Sambil menunggu suamiku menelpon, aku pergi ke dapur untuk merebus air. Entah kenapa di saat-saat seperti ini, ketika aku sedang merasa rindu pada Lelaki yang usia 4 tahun di bawahku itu, aku selalu ingin menikmati secangkir kopi susu. Ya, kopi susu, sebab aku tau bahwa minuman ini adalah minuman favorit Suamiku di pagi dan sore hari.
Melihat secangkir kopi susu hangat, aku pasti akan langsung teringat pada Lelaki yang kurang begitu menyukai air Galon itu. Makanya, walaupun aku sebenarnya dari dulu sudah terbiasa minum air Galon, tapi lama-lama aku menjadi terbiasa untuk meminum air yang selalu di masak terlebih dahulu.
Sambil menunggu air mendidih, kuambil cangkir dan menuangkan satu sendok teh Kopi Sidikalang yang memang sudah terkenal akan cita rasanya itu. Kopi Sidikalang setahuku memang sudah terkenal dari dulu, bukan hanya di dalam Negeri saja tapi bahkan sudah sampai ke luar Negeri.
Kata suamiku yang memang seorang penikmat kopi, katanya  saingan kopi Sidikalang ini adalah kopi Brazil. Salah satu kopi terbaik dunia. Kopi Sidikalang sendiri di beri nama dari nama daerah, yaitu ibu kota Kabupaten Dairi di Sumatera Utara.