Pekanbaru adalah ibu kota dari provinsi Riau. Provinsi yang memiliki 10 (Sepuluh) Kabupaten dan 2 (Dua) Kota ini memiliki luas wilayah sekitar 632,3 km. Kota yang pada 2020 ini genap berusia 236 tahun itu, berdasarkan data dari Ditjen Kependudukan dan pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, pada pada juni 2019 lalu memiliki jumlah penduduk sekitar 954,373 jiwa, dengan jumlah penduduk wanita berjumlah 474,378 jiwa dan penduduk pria berjumlah 479,995 jiwa. Data ini memang masih akan diperbaharui karena pada tahun 2020 Badan Pusat Statistik akan mulai melakukan sensus penduduk di kota ini.
Jika kita berjalan-jalan ke ibu kota provinsi Riau ini, sepertinya terasa kurang lengkap jika belum mengunjungi Mesjid yang dibangun pada tahun 1963 itu. Mesjid yang selesai di bangun pada tahun 1968 ini selain merupakan salah satu Mesjid yang termegah di Indonesia, juga sering disebut sebagai Taj Mahalnya provinsi Riau. Sebab bila kita amati, ternyata gaya arsitektural Mesjid Agung An-Nur ini memang memiliki beberapa kemiripan dengan bangunan Taj Mahal.
Mesjid ini itu mampu menampung sekitar 4.500 orang jamaah. Mesjid Agung An-Nur Riau mempunyai 1(satu) kubah besar dan 4 (empat) kubah kecil yang berbentuk kubah khas melayu, yaitu menyerupai gasing terbalik yang warna hijau. Warna kubah Mesjid Agung An-Nur Riau yang mirip dengan kubah Mesjid Nabawi di Madinah itu juga merupakan salah satu warna dalam adat Riau yang terdiri dari warna hijau, kuning dan merah.
Menara Mesjid Agung An-Nur Riau terdiri dari 4 (Empat) menara yang dibangun pada 4 (Empat) penjuru sudut Mesjid, hal ini melambangkan 4 (Empat) sahabat Rasulullah yang pada awal-awal Agama Islam memperjuangankan dan mengembangkan Agama Islam di tanah Arab.
Relung jendela Mesjid Agung An-Nur Riau ini mengambil referensi dari Mesjid Nabawi Madinah, sedangkan salud tiangnya mengambil referensi dari Mesjidil Haram Mekah, sedangkan tulisan kaligrafi yang terdapat di dalam ruangan Mesjid ini ditulis oleh seorang kaligrafer dari Jakarta yang bernama Azhari Nur pada tahun 1970 yang lalu.
Mesjid Agung An-Nur Riau ini pernah beberapa kali di renovasi semenjak berdiri pada tanggal 27 Rajab 1388 H atau bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 1968, saat itu diresmikan oleh Arifin Ahmad, Gubernur Riau pada saat itu, lalu pada tahun 2000 Mesjid ini kembali di renovasi di masa Gubernur Saleh Djasit dengan menambah luas lahan Mesjid ini menjadi tiga kali lipat dari luas sebelumnya yang hanya seluas 4 hektare menjadi 12.6 hektare.
Hal ini memberikan keleluasaan bagi penyediaan lahan terbuka untuk warga kota termasuk di dalamnya kawasan taman hijau dan lahan parkir yang begitu luas. Proses renovasi Mesjid Agung An-Nur Riau ini baru selesai pada tahun 2006 semasa Gubernur Riau Rusli Zainal. Dan diresmikan oleh Presiden RI tahun 2007 Soesilo Bambang Yudhoyono, bertepatan dengan ulang tahun emas Provinsi Riau ke-50.