Fenomena Panic Buying di Tengah Hebohnya Virus corona (COVID-19)
Semenjak Pemerintah mengumumkan ada WNI yang positif virus corona (COVID-19), beberapa waktu lalu masyarakat sempat panik. Saat itu beberapa masyarakat langsung berbondong-bondong membeli bahan pokok dan perlengkapan kesehatan. Saat itu salah satu harga barang yang sempat melonjak tajam adalah harga masker, harga masker tipis yang biasanya Rp.3000/lembar itu sempat tembus hingga Rp.10 ribu- 15 ribu/lembar.
Fenomena panic buying di tengah hebohnya virus corona (COVID-19) ini juga menyebabkan beberapa bahan pangan ikut melonjak naik, salah satunya, adalah yang terjadi pada jahe merah, Jahe merah di yakini ampuh untuk menguatkan sistem imun tubuh, sehingga virus corona (COVID-19) tidak mudah masuk kedalam tubuh jika rajin mengkonsumsi jahe merah, keyakinan itulah yang membuat harga jahe merah melonjak tajam, dari yang biasanya Rp 50 ribu/kg itu sempat tembus hingga Rp 70 ribu/kg.
Situasi Harga Pangan di Kota Pekanbaru Masih Tetap Naik Seperti Tahun Lalu, Walau Saat ini Wabah Virus corona (COVID-19) Membungkam Ramadan 2020.
Hampir setiap tahun, harga pangan menjelang dan selama bulan suci ramadan pasti naik, walaupun tanpa adanya tambahan fenomena panic buying di tengah hebohnya wabah virus corona (COVID-19). Walaupun pemerintah sudah memastikan akan memenuhi kecukupan bahan pangan selama bulan Ramadan ini, baik dengan menambah impor maupun menjaga suplai dari produsen dalam negeri, namun tetap saja harga beberapa kebutuhan pangan itu tidak terkendali di bulan Ramadan ini.
Dari semenjak awal Ramadan 2020, kenaikan harga barang di kota Pekanbaru mulai tidak terbendung lagi. Hampir seluruh kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan harga yang berkisar antara Rp1.000 - Rp5.000/kg.
Di beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Cikpuan, Senapelan, Rumbai, dan Palapa, harga daging sapi yang selama ini dijual dengan harga Rp100 ribu/kg, kini sudah naik menjadi Rp110 ribu/kg. Sementara harga daging ayam potong sudah naik di awal bulan Mei. Dari harga yang biasanya Rp18 ribu/kg, saat ini sudah menjadi Rp23 ribu/kg.
Selain daging ayam potong, harga cabai merah dari yang biasanya Rp18 ribu /kg pun saat ini sudah naik menjadi Rp22 ribu /kg. Bawang putih dari yang semula Rp30 ribu kini naik menjadi Rp36 ribu /kg.
Gula pasir dari Rp16 ribu/kg saat ini sudah menjadi Rp19 ribu/kg.Telur ayam yang sebelumnya Rp1.100/butir saat ini sudah menjadi Rp1.400/butir. Begitu juga dengan beberapa harga sayuran, khususnya sayur mayur yang didatangkan dari luar Provinsi Riau. Sumatera Barat dan Medan sendiri selama ini menjadi pemasok sayuran jenis wortel, bunga kol, dan buncis ke Riau. Dan mungkin satu-satunya bahan pangan yang tidak akan naik selama bulan Ramadan dan juga akibat imbas dari wabah virus corona (COVID-19) ini cuma sayur - mayur yang kita tanam di halaman rumah sendiri.
Kenapa di Setiap Awal Puasa dan Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pangan selalu Naik?Â
Kebiasaan menumpuk bahan pangan menjelang Ramadan serta menyiapkan berbagai masakan mewah untuk menu sahur dan berbuka puasa melebihi kebiasan pada hari-hari biasa itu yang menyebabkan permintaan serentak terhadap kebutuhan bahan pangan itu melonjak tinggi.Â