Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[AdS] Bidadari Kesunyian

28 April 2019   12:18 Diperbarui: 1 Mei 2019   09:55 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

<< Sebelumnya.

****

Terkadang, aku begitu membenci dan merasa jijik dengan tubuh yang aku tempati ini. Sering aku bercermin sambil menangis seorang diri di saat aku menatap wajah dan tubuh yang terlihat begitu asing buatku ini. Jujur saja, aku sudah tidak perduli lagi dengan tubuh ini. Saat itu aku merasa Tuhan sangat tak adil padaku. Dan saat itu aku semakin menggila. Entah sudah berapa banyak pria yang berhasil menyetubuhiku atas nama cinta. Aku tahu, saat itu mereka sedang membohongiku, juga berusaha membohongi diri mereka sendiri demi nafsu.

Setelah lelaki pengecut itu memutuskan hubungan kami melalui pesan singkat. Aku menjadi liar dan tak terkendali. Bahkan anak lelaki bau kencur yang baru saja lulus kuliah, dan meminta bantuanku untuk masuk ke tempat kerjanya itu pun, aku biarkan menyetubuhiku. Menurutnya, dia lakukan itu sebagai imbalan balas budi karena aku sudah menolongnya hingga  dia bisa di terima masuk ketempat kerjanya itu.

Sekian lama 'brondong' itu menjadikanku kekasih gelapnya. Hingga, perlahan-lahan, diapun pergi meninggalkanku karena menikah dengan kekasihnya, dan waktu itu aku menolak untuk melanjutkan hubungan gelap itu. Sebenarnya aku tahu dia akan meninggalkanku setelah terjadi pertengkaran hebat ketika dia bilang mau menikah. Saat itu semua pesannya tak kubalas, telponnya tak kujawab. Aku ingin menyendiri dalam tangisan. Dan waktu itu, kamar mandi adalah tempat yang paling aman buatku menangis seorang diri.

Meski kecewa, aku tidak menyalahkan dirinya yang lebih memilih wanita baik-baik yang masih polos dan tak bernoda itu, ketimbang memilih wanita yang sudah terlanjur rusak sepertiku.

Anehnya aku tak pernah kapok dan menyesal, setelah 'brondong' itu pergi meninggalkanku. Aku kembali menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang dulu pernah membantuku, lelaki itu adalah mantan atasanku yang pernah membantu mempromosikan jabatan buatku.

Setelah perceraian dengan istri keduanya itu dia sering mengajakku bertemu. Berbagai cara dia lakukan agar bisa terus menyetubuhiku. Mulai dari mengajakku pergi dinas keluar kota bersamanya, memanggilku ke ruangan kerja di dalam kantor nya hingga mengajakku tidur di dalam rumahnya. Dan kala itu aku selalu dalam posisi tak berdaya, tipu muslihatnya kurasakan begitu halus tapi begitu kuat mencengkeramku. Sehingga saat itu aku semakin tidak berdaya menghadapinya.

Selain menjalin hubungan dengan mantan atasanku yang saat ini sudah pensiun, aku juga menjalin hubungan dengan rekan kerja yang sering membantu kegiatanku. Seringnya pergi berdua keluar kota dalam rangka kegiatan bersama. Tanpa sengaja telah kembali membuka pintu hatiku untuk rekan kerja yang ketampanannya itu sebenarnya jauh di bawah suamiku. Dan saat itu, atas nama cinta, diapun berhasil menyetubuhiku di saat anak-anak didikku sedang melakukan kegiatan di luar kota bersamaku.

Hubunganku dengan lelaki itu tidak berlangsung lama. Aku putuskan untuk pergi meninggalkan lelaki yang sudah memiliki istri, namun lebih suka menyetubuhiku di bandingkan menyetubuhi istrinya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun