Bagian Tujuh
Siluman Harimau

“JADI bapak dulu dukun Harimau mak?” tanyaku sekali lagi. “Iya,” jawab wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun ini singkat.
“Bisa berubah jadi harimau juga mak? tanyaku penasaran. “Iya,” jawab wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun ini lagi.
“Jadi bapak dulu menurunkan ilmu itu sama emak, berarti emak bisa berubah menjadi harimau juga seperti bapak?” tanyaku lagi pada wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun yang hanya diam tak menjawab di atas tubuhku ini.
Saat ini birahiku benar–benar sudah memuncak, melihat wanita berkulit sawo matang yang mengenakan kerudung bergo panjang berwarna merah marun ini, aku seperti sudah tidak perduli jika ada ada orang lain di rumah ini selain kami berdua, saat ini aku betul–betul menginginkannya, nafasku berat dan tersengal-sengal menahan nafsu birahiku sendiri.
Seperti tahu apa yang ada di dalam pikiranku, wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun ini menatap tajam ke arah bola mataku, mata kami beradu pandang, dan tiba-tiba.
“Duar…”
Suara petir di luar rumah membuyarkan bayangan yang muncul di kedua pelupuk mataku barusan, masih dengan nafas sedikit memburu, dan tersengal. Kulihat wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun ini memalingkan wajahnya ke tempat lain, wajahnya memerah, aku tak perduli.
”Ajarkan saya mak,” pintaku pada wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun yang kembali menatap tajam kearahku.