Malam-malam makan nasi goreng sudah biasa. Malam Minggu menikmati nasi goreng kambing juga sudah beberapa kali. Namun mengisi malam Minggu kemarin dengan menikmati nasi goreng kambing di Pejompongan, Kebon Sirih, adalah sesuatu yang istimewa. Minimal bagi saya. Ini alasannya.
Pertama, rupanya warung nasi goreng ini sudah melegenda. Awalnya didirikan oleh alm. Haji Nein pada tahun 1958 di jalan Kebon Sirih. Sekarang sudah memiliki cabang di berbagai tempat, misalnya di Bandung.
Kedua, proses pembuatan nasi goreng yang istimewa. Ketika saya diajak seorang teman untuk makan nasi goreng, saya membayangkan nasi goreng biasa. Begitu saya tiba di sana saya dikejutkan dengan nasi yang menggunung di dua buah wajan yang sangat besar. Melihat itu saya membayangkan suasana di dapur umum. Kemudian saya mendekat dan melihat bagaimana bapak itu mengaduk untuk meratakan nasi dengan segala bumbu. Rupanya bukan hanya saya seorang yang terkagum-kagum. Banyak orang juga terkagum-kagum dengan aksi bapak tersebut. Mereka juga mengabadikan dengan foto atau video.
Ketiga, soal kejujuran. Pengunjung begitu banyak. Mereka harus rela duduk di pinggir jalan di jajaran kursi plastik dan meja pendek yang ditata. Ada juga yang tetap duduk di dalam mobil dan menikmatinya di sana. di beberapa warung, kita mesti membayar terlebih dulu baru dilayani. Nmaun di sini kita cukup meemsan dan menikmati smeua pesanan baru membayar. Saya sempat bertanya kepada teman yang mengantar, bagaimana pengelola rumah makan ini bisa tahu kalau seseorang sudah membayar atau belum. "Kejujuran", itu jawabannya. Mereka percaya bahwa para pengunjung adalah orang-orang yang jujur. Yang akan membayar makanan yang telah mereka santap.Â
Keempat, tentus aja rasanya. Potongan daging kambingnya besar-besar. Rupanya mereka tidak membedakan daging kambing yang akan dibuat sate dan daging kambong yang dipakai untuk nasi goreng. Irisannya besar-besar, akan memberi kepuasan yang maksimal pada mereka yang menggemari kuliner kambing. Meski irisannya besar, daging kambing ini cukup empuk dan enak dikunyah. Saya membayangkan bahwa daging kambing itu akan alot, ternyata tidak.
Selain potongan daging kambingnya yang besar, rasa nasi goreng ini juga enak. Awalnya saya membayangkan bahwa rasa nasi goreng ini akan kurang maksimal, mengingat proses pembuatan yang 'ajaib'. Ternyata rasanya luar biasa, begitu saya menerima sepiring nasi goreng yang saya pesan, saya langsung mencium aroma wangi kambing dan begitu menyendok, saya mendapati rasa yang nikmat banget. Sepiring sebenarnya masih terasa kurang, namun saya harus sadar diri. Kalau menuruti nafsu akan berakibat buruk pada kesehatan. Oh iya, sembari menikmati nasi goreng, kita juga bisa menikmati lenggak-lenggok ondel-ondel juga pengamen yang ada.
Berikut adalah beberapa foto yang saya ambil.Â
[caption caption="mengolah gunung nasi"][/caption]
[caption caption="proses pembuatan nasi goreng yang ajaib"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H