Mohon tunggu...
Warisa Wanda
Warisa Wanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UAD

Saya suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial Beracun bagi Anak

19 Juli 2024   23:09 Diperbarui: 19 Juli 2024   23:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media Sosial beracun bagi Anak

Oleh: Warisa Wandarasae dan Iyan Sofyan

(Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dan Dosen PG PAUD)

Universitas Ahmad Dahlan

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, tidak hanya bagi orang dewasa tetapi juga bagi anak-anak. Meskipun media sosial menawarkan berbagai manfaat seperti kemudahan komunikasi dan akses informasi, ada sejumlah dampak negatif yang signifikan terhadap perkembangan dan kesejahteraan anak-anak yang perlu diperhatikan. Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi dampak negatif tersebut secara mendalam dan menawarkan beberapa solusi untuk mengurangi risiko yang dihadapi anak-anak.

Kesehatan Mental dan Emosional

Salah satu dampak negatif yang paling menonjol dari penggunaan media sosial pada anak-anak adalah terhadap kesehatan mental mereka. Anak-anak yang sering menggunakan media sosial dapat mengalami perasaan rendah diri, kecemasan, dan bahkan depresi. Hal ini sering kali disebabkan oleh paparan terus-menerus terhadap citra tubuh yang ideal dan kehidupan yang tampak sempurna yang ditampilkan oleh pengguna lain. Anak-anak dapat merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan standar yang tidak realistis ini, yang dapat mempengaruhi harga diri mereka secara negatif.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan perasaan tidak puas dengan penampilan diri dan kehidupan secara keseluruhan. Ketika anak-anak melihat teman-teman mereka memposting tentang kehidupan yang tampaknya lebih bahagia dan lebih sukses, mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak cukup baik atau tidak berprestasi. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius jika tidak ditangani dengan benar.

Selain itu, perundungan daring atau cyberbullying menjadi ancaman yang nyata bagi anak-anak di media sosial. Berbeda dengan perundungan tradisional yang terjadi secara fisik atau verbal, cyberbullying dapat terjadi kapan saja dan di mana saja melalui perangkat digital. Dampaknya bisa sangat merusak kesehatan mental dan emosional anak-anak, meninggalkan bekas luka yang dalam dan berjangka panjang. Pengalaman negatif ini sering kali sulit untuk dihindari dan diatasi, mengingat sifat media sosial yang terbuka dan luas.

Paparan Konten yang Tidak Sesuai

Paparan terhadap konten yang tidak sesuai umur juga menjadi masalah serius di media sosial. Anak-anak bisa dengan mudah mengakses konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau informasi yang tidak benar atau menyesatkan. Kurangnya kontrol dan pengawasan terhadap konten yang mereka lihat dapat mempengaruhi pandangan dunia dan perilaku mereka secara negatif. Misalnya, paparan terhadap kekerasan dapat membuat anak-anak menjadi lebih agresif, sementara paparan terhadap informasi yang tidak benar dapat menyesatkan mereka dan membentuk pemahaman yang salah tentang dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun