Setiap akhir tahun saya membuat catatan sebagai refleksi diri. Ketika hari ini saya membaca kembali catatan saya itu, hati saya kembali ditusuk satu pertanyaan yang sama. Apa hal yang lebih baik yang telah sungguh-sungguh aku jalani setahun ini. Apakah aku telah menjadi pribadi yang lebih baik dibandingkan tahun yang silam?
Ada yang berbeda itu pasti, apakah berarti lebih baik, itu belum pasti. Dulu saya bekerja di sekolah, sekarang tidak. Dulu saya tinggal di Malang, sekarang di Melbourne. Apakah itu memiliki arti yang besar? Belum tentu. Apakah itu berarti lebih baik? Belum pasti.
Besok kita akan menyambut datangnya tahun yang baru. Apakah yang sebenarnya sungguh-sungguh baru? Semuanya hanya akan tinggal harapan jika hari ini, yang jelas-jelas ada, tidak kita isi dengan sesuatu yang berguna.
Mungkin kita akan merayakan tahun baru. Mungkin juga tidak. Tetapi yang pasti adalah hari ini. Yang dihadiahkan Tuhan bagi kita. Jika Tuhan masih memberi kesempatan hingga datangnya tahun baru esok hari, Puji Tuhan.
Baik kalau kita mengucap syukur pada-Nya. "Tuhan, terimakasih atas hari ini. Semoga aku lebih baik dari pada hari kemarin. Semoga, sepanjang hari ini aku tidak menyimpang dari kehendak-Mu dan besok KAU ijinkan melihat mentari lagi di tahun yang baru."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H