Mohon tunggu...
Paulus Waris Santoso
Paulus Waris Santoso Mohon Tunggu... lainnya -

aku suka pelangi. dia suka memberi rasa. rasa akan hidup yang beraneka warna. warna-warna indah kebijaksanaan. pelangi kebijaksanaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ardiansyah Kiranya Kau Beroleh Damai; Tuhan Ampuni Kami....

9 Januari 2010   11:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:33 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teman-teman, beberapa waktu lalu kita mendengar berita pemutilasian. Kemudian kita dengar kabar, bahwa korban sebelum dimutilasi diperlakukan dengan tidap pantas terlebih dahulu. Terakhir kita dengar bahwa pelakunya pria dewasa.

Peristiwa mengerikan ini sejatinya hanya salah satu dari banyaknya kabar buruk dan kejadian buruk di negeri tercinta. Angka penculikan bayi meningkat, korupsi dan masih banyak lagi hal buruk itu terjadi.

Mengapa peristiwa-peristiwa semacam ini masih kerap terjadi? Bukankah kita negara yang rakyatnya beragama? Dimanakah ajaran agama itu ketika prilaku-prilaku yang sangat tidak terpuji terjadi?

Saya pernah menjadi guru di SMA. Ketika menjumpai murid-murid yang 'tidak tahu sopan santun', kerap saya menyalahkan guru-guru di SMP, dan begitu terus menyalahkan yang lain, hingga orangtua juga disalahkan. Toh menyalahkan tidak menyelesaikan masalah.

Bagaimana sebenarnya mengajarkan sikap hidup yang baik, yang akan berkembang hingga seseorang menjadi dewasa bukan hanya sekadar menajdi tua?

Saya kira sekolah selalu mengajarkan yang baik, kecuali guru-guru di sekolah kehabisan waktu karena mesti menyelesaikan materi pelajaran sebab ujian nasional diajukan. Atau para guru sudah tidak tahu cara mengajarkan budi pekerti yang baik?

Dalam kehidupan beragama pun saya kira sama. Masing-masing pemuka agama kiranya mengajarkan hal yang baik kepada jemaatnya. Toh kekejian masih terjadi.

Semoga, tindakan-tindakan keji, menghilangkan nyawa sesama, menyengsarakan sesama, dan perlakuan yang sangat tidak manusiawi lainnya, tidak akan kita dengar lagi.

Kiranya Tuhan mengampuni kita karena lalai menjaga anak-anak kita, menjaga keluarga kita, menjaga masyarakat kita.

Ardiansyah, kiranya Engkau mendapatkan damai bersama Sang Khalik. Kiranya keluargamu diberi kekuatan yang lebih dari Tuhan.

Tuhan ampuni kami, jika kami lalai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun