[caption id="attachment_117171" align="alignnone" width="500" caption="Di manakah jalan camar tersebut? foto dok.pri"][/caption]
Kawan, pagi ini aku bertemu guru kebijaksanaan yang mengajari memahami alam. Belajar menangkap tanda dan mengurai makna. Mereka juga bukan saja mumpuni dalam mengajar memahami gejala, tetapi juga dalam penggunaan kata.
Guru kebijaksanaan ini hendak mengungkapkan 4 hal, tetapi dia tidaklangsung mengatakan, “Ada empat…” Ia menggunkan kata ‘tiga’ sebagai awalan untuk menegaskan dengan tambahan kata ‘bahkan’
Kawan, mari kita simak, apa saja yang diajarkannya:
Ada tiga hal yang tak akan kenyang, bahkan ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"
Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"
Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti:
Jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Karena tiga hal bumi gemetar, bahkan, karena empat hal ia tidak dapat tahan:
Karena seorang hamba, kalau ia menjadi raja, karena seorang bebal, kalau ia kekenyangan makan, karena seorang wanita yang tidak disukai orang, kalau ia mendapat suami, dan karena seorang hamba perempuan, kalau ia mendesak kedudukan nyonyanya.
Ada tiga bahkan ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan:
Semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu, belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur, cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja.
Ada tiga binatang yang gagah langkahnya, bahkan, empat hal yang gagah jalannya, yakni:
Singa, yang terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apa pun. Ayam jantan yang angkuh, atau kambing jantan, dan seorang raja yang berjalan di depan rakyatnya.
Kawan, ada tiga bahkan empat hal yang membuat aku gembira hari ini:
Karena menerima belaian angin selatan, karena mendapati saudara sehat walafiat, karena diberi kesempatan satu hari lagi, dan karena bisa berbagi salam dengan kalian di kompasiana.
Salam,
Melbourne, 13-04-10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H