[caption id="attachment_104432" align="alignnone" width="500" caption="Jenson Button merayakan kemenangannya di Albert Park Sirkuit, foto diunduh melalui www.images.google.com.au"][/caption] Juara dunia grand prix formula 1, Jenson B utton, melakukan pit stop yang sempurna untuk mencatatkan kemenangannya pada lomba yang diguyur hujan sore ini di Albert Park. Demikian berita yang dibuat oleh theage.com.
Kawan, saya tadi pagi membuat tulisan mengenai pit stop. Ternyata saya salah memahami pit stop, karena sudah ada aturan baru mengenai pit stop. Terimakasih kepada kawan Dagustana Abah yang memberi koreksi. Tetapi ada satu hal yang tetap sama, kecermatan dan koordinasi yang baik antara pembalap dan kru mekanik akan membawa keuntungan yang besar.
Dalam kontak radio yang dipublikasikan kepada umum, Button mengatakan demikian, “Saya merasa sangat baik kawan, kerja yang luar biasa, saya pikir kami mendapatkan pit stop yang sangat sempurna”. Ya, mereka melakukan kerja sama yang sangat bagus sehingga bisa unggul dari pembalap yang mampu meraih posisi tercepat pada sesi latihan perdana, Robert Kubica.
Di manapun dalam perlombaan, pemenangnya hanya ada satu. Namun kemenangan seorang pembalap tidak berdiri sendiri, di sana ada satu tim besar yang saling berkaitan. Strategi yang sangat tepat dalam mengganti ban ternyata berdampak luar biasa pada akhir lomba. Selisih lebih dari 12 detik dengan pemenang kedua adalah bukti nyata.
Dalam lomba balap mobil selalu ada seremoni yang menarik. Setelah pemenang membuka tutup minuman, dia menyemprotkan kepada orang-orang terdekat. Kemudian setelah meneguk sedikit ia berbagi membagi minuman itu kepada kru mekanik. Itu satu gambaran yang sederhana bahwa kemenangan seorang pembalap adalah kemenangan tim. Kegembiraan itu harus dibagi rata. Bahkan manager tim juga mendapatkan piala. Sekali lagi ini sebuah bukti bahwa sebuah kemenangan adalah kemenangan tim.
Sepertinya tidak hanya dalam balam mobil. Dalam berbagai perlombaan lainnya, kemenangan seseorang kerap lahir dari kerja keras sekelompok orang. Maka merayakan kegembiraan kemenangan hanya pantas jika dilakukan bersama orang-orang yang telah membuatnya menaiki tangga kemenangan.
Sebuah pelajaran yang sederhana, agar pemenang tidak melupakan mereka yang telah membuatnya jadi pemenang. Kenyataan yang umum dalam masyarakat, apalagi kalau kita bicara politik, bisa berbeda. Setelah seseorang meraih kemenangan dan menduduki suatu jabatan, kerap mereka lupa dengan orang-orang yang telah membuatnya menang.
Kawan, jika kalian menjadi seorang pemenang jangan pernah melupakan mereka yang membuatmu menang. O iya, kalau ingin melihat foto-foto yang lain klik di sini saja ya.
Salam.
Melbourne, 28-03-10
(Happy Palm Sunday)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H