Mohon tunggu...
Paulus Waris Santoso
Paulus Waris Santoso Mohon Tunggu... lainnya -

aku suka pelangi. dia suka memberi rasa. rasa akan hidup yang beraneka warna. warna-warna indah kebijaksanaan. pelangi kebijaksanaan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Shadow

15 Maret 2010   11:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:24 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kawan, kemarin saya berjalan-jalan menyusuri sungai Yarra. Sejatinya saya ingin menikmati berbagai atraksi dari para penampil jalanan yang memikat. Namun akhirnya pandangan saya terarah pada gamabr di wajah sungai. Saya berjalan dari Federation Square sampai ke Melbourne Exhibition Centre.

Di depan gedung EUREKA, gedung tertinggi di Melbourne, saya melihat bayangannya di wajah sungai yang berwarna coklat itu. Beberapa kali saya berusaha mengambil gambarnya. Tidak selalu berhasil karena terkadang ada motor boat yang lewat sehingga memecah ketenagan wajah air. Saya berkutat dari sore hingga menjelang malam berusaha memotret bayangan.

Hari ini, ketika mengamat-amati foto bayangan hasil jepretan kemarin, tiba-tiba saya ingat sebuah iklan rokok yang memakai bayangan sebagai alur cerita. Mungkin ada yang tahu, tapi baik saya ceritakan sedikit. Ada seorang lelaki bangun tidur dengan malas-malasan, sementara bayangannya bangun dengan penuh semangat. Ketika berangkat kerja, pemuda ini masih kelihatan ngantuk, tetapi bayangannya nampak ceria. Ketika di kantor, pemuda ini malu-malu melirik gadis pujaan hati, demikian juga si gadis. Tetapi bayangan mereka sudah bercengkrama mesra. Ketika berolah raga, pemuda gendut ini Nampak ragu-ragu, tetapi bayangannya yang digambarkan berbadan bagus mendahului dia menceburkan diri ke kolam. Di akhir iklan, orang-orang yang pada mulanya malas, menjadi penuh semangat ketika melakukan seperti apa yang dibuat oleh bayangannya.

Kawan, saya tertawa sendiri ketika membayangkan lagi alur iklan itu. Pertama-tama bukan karena iklan itu lucu, tetapi iklan itu tepat menonjok hati saya. Kok bisa?

Ya, selama ini saya kerap hidup dalam ‘bayang-bayang’. Artinya, saya membayangkan diri saya adalah seorang yang smart, atletis, baik hati, ramah, dan masih banyak hal yang lain. Hahaha, ternyata itu semua hanya bayangan saya belaka. Sedangkan kenyataannya? Hmmm, jauh!

Saya tidak smart-smart amat. Sama sekali tidak atletis karena malas berolah raga, kerap tidak baik hati, kurang ramah, dan masih banyak lagi yang buruk. Selama ini dalam bayangan saya, akan melakukan ini-itu-ini-itu, banyak sekali. Nyatanya tidak satu pun saya jalani.

Kawan, saya tertawa, yahhh menertawakan diri sendiri. Ternyata selama ini telah hidup dalam bayang-bayang. Bukan dalam bayangan siapa-siapa, tetapi bayangan saya yang hidup. Selama ini saya berpuas diri karena membayangkan diri saya sempurna, hehehe, ternyata keliru.

Semoga kesadaran kecil ini menjadi awal untuk mewujudkan sesuatu yang lebih baik. Sukur-sukur saya bisa menjadi seperti apa yang saya bayangkan selama ini. Agar saya sungguh hidup dalam alam nyata, bukan dalam bayangan belaka.

Kawan, saya bagi beberapa foto bayangan yang saya buat kemarin. Dalam bayangan saya, hehehe masih dalam bayangan, itu bagus banget. Tetapi sepertinya belum bagus-bagus amat sih kenyataannya. Tapi tidak apa-apa, meski tidak bagus amat, tetap saya hadiahkan pada kalian.

Salam,

Melbourne, 15-03-10

[caption id="attachment_94228" align="alignnone" width="475" caption="gedung-gedung di sepanjang jalan Flinders di tepian sungai yarra, foto koleksi pribadi"][/caption] [caption id="attachment_94230" align="alignnone" width="284" caption="Gedung EIREKA, yanga da tanda merahnya, posisi agak miring, foto koleksi pribadi"][/caption] [caption id="attachment_94232" align="alignnone" width="234" caption="gedung EUREKA lagi, foto tegak, o iya, gedungnya yang kiri ya. foto koleksi pribadi"][/caption] [caption id="attachment_94233" align="alignnone" width="427" caption="gedung di depan MEC, foto koleksi pribadi"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun