Mohon tunggu...
Paulus Waris Santoso
Paulus Waris Santoso Mohon Tunggu... lainnya -

aku suka pelangi. dia suka memberi rasa. rasa akan hidup yang beraneka warna. warna-warna indah kebijaksanaan. pelangi kebijaksanaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mie Kuah Rasa Sariawan

14 Januari 2010   11:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:28 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Udara dingin, perut lapar, paling enak makan yang anget-anget. Spontan saja dalam kepala berkelebatan berbagai makanan. Ada yang berkuah, ada yang dibakar ada yang dikukus, semuanya hangat bahkan panas.

Maka ketika sesorean kemarin saya menemani seorang tamu jalan-jalan. Saya jadi semangat. Kebetulan dia rindu makan mie khas Vietnam. (hmm mie panas, hehehehe)

Kami berangkat jam 6 sore. Matahari masih terik, karena kalau musim panas, matahari terbenam jam 9-an malam.

Teman saya memesan Mie kuah campur. Saya lupa nama aslinya tapi melihat bentuknya yahh begitulah. Dia memilih mie yang dari beras tanpa telur. Saya pun memilih jenis mie yang sama namun dengan tambahan Tom Yum, sup khan Thailand. Setelah menunggu beberapa saat, pesanan datang. uap mengepul menandakan panasnya. Air liur mulai banyak mencium aromanya.

Selesai berdoa saya langsung menyendok kuahnya dan wuhhh fuanassss. Melihat saya meringis kepanasan (campur pedas juga) teman saya berkomentar, "kenapa? Panas ya?"

"Ihaa" jawab saya sambil mendesis-desis. "Makanya, meski enak jangan keburu nafsu," komentarnya sambil meniup-niup supnya. "Tapi sup khan enak kalau panas," runtuk saya sambil ikutan niup.

Karena keburu menyendok sup panas kemarin, sekarang saya sariawan. Nikmat supnya berakhir bersama habisnya mie di mangkuk. Tapi perih di mulut masih terus terasa.

"Mie kuah rasa sariawan" jawab saya ketika pagi ini ditanya kenapa kok merengut saja.

"Itulah makanya, jangan grusa-grusu. Jangan hantam kromo dan keburu nafsu." kata teman saya terus menasihati. "Tapi saya mau coba lagi sup itu, mungkin pesan jangan panas-panas," jawab saya sambil membuat secangkir kopi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun