Amerika Serikat dan Israel seperti mesin penghisap tanah arab yang bekerja secara resiprokal aktif, keduanya bermain peran satu sama lain.
Jatuhnya Rezim Bashar Assad dalam tempo 12 hari oleh Hayat Tahrir Sam (HTS) mengagetkan dunia dan menyimpan banyak misteri, apa dan siapa dan kekuatan apa dibalik jatuhnya Assaad dalam tempo singkat.
Israel dan Amerika Berpesta Pora
Amerika dan Israel mengaggap Bashar Assad berperan dalam serangan Hamas dan Hizbullah terhadap Israel, diantaranya jalur logistik militer dariIran yang disuplai ke Hamas dan Hizbullah.
Setelah jatuhnya Assad Israel mengambil posisi militernya di perbatasan antara Israel dan Suriah, bahkan Israel merangsek masuk wilayah Suriah dengan membawa pasukan artileri, tank-tank Israel masuk wilayah suriah yang berjarak berapa puluh kilometer dari ibu kota suriah Damaskus.
Setelah garis teritorial dikuasai, Israel melumpuhkan basis kekuatan militer Suriah lewat operasi Bashan Arrows, 70-80 persen kekuatan militer Suriah dilumpuhkan diantaranya jet tempur, kapal perang, persenjataan dan kekuatan lainnya .
Ada 320 target strategis basis kekuatan suriah dihancurkan sebelum pemerintahan transisi melakukan pengambilan alihan kekuasaan, nampaknya Israel sedang memastikan kekuatan militer Suriah lumpuh sebelum jatuh kepada rezim lainnya.
Entah sedalam apa relasi al-julani dengan Amerika Serikat namun nampaknya Amerika sedang membangun koneksi kuat dengan pasukan pemberontak yang menggulingkan Rezim Assad dengan pencabutan status teroris kepada Al-Julani.
Siapa Bela Palestina?
Itu pertanyaan untuk kita semua, termasuk rezim baru suriah apakah mereka akan bekerja membantu perlawanan rakyat Palestina ataukah menjadi patung dan boneka dari negara-negara sponsor.