Mohon tunggu...
Wari Syadeli MSi
Wari Syadeli MSi Mohon Tunggu... Guru - Guru Ngaji dan Pemerhati Sosial

jangan takut berbagi, teruslah berbuat baik walau mendapatkan ujian

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Al-Jailani: Kecaman Terhadap Orang Munafik

20 November 2024   08:31 Diperbarui: 20 November 2024   08:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Inti pesan dari tulisan ini diambil dari Kitab Jala' Al-Khathir Fi Al-Bathin wa Az-Zhahir karya Syaikh Abdul Qodir Al - Jailani. 

Celakalah orang yang membiarkan kemunafikan tumbuh dalam hatinya, orang yang berakal adalah mereka yang segera bertaubat saat melakukan kemaksiatan, siapa saja yang bertaubat akan menjadi jalan mendekat kepada Allah Swt.

Tidaklah benar jika hati mencintai Al Khaliq Azza wa Jalla dan makhluk sekaligus, orang yang tidak mengetahui Allah senantiasa ingin memperlihatkan amalannya dan bersikap munafik. Sedangkan orang alim tidak akan melakukan itu.

Orang bodoh senang bermaksiat kepada-Nya sedangkan orang berakal akan senantiasa menaati Nya. Orang yang membenci sesama akan bermaksiat kepada-Nya sedangkan.

Orang yang tamak mengumpulkan dunia maka ia akan bersikap Riya dan munafik, sedangkan yang selalu merasa diawasi oleh-Nya maka ia tidak bersikap Riya, orang yang lalai akan pamer sedangkan yang tidak, tidak akan bersikap pamer.

"Jika seorang mukmin berada di puncak gunung, maka Allah Swt akan menyediakan seorang alim yang akan mendidiknya"

Janganlah meminjam perkataan orang-orang yang shalih, menggunakannya untuk berbicara dan mengklaimnya menjadi milikmu.

Tanamlah kapas dengan tanganmu, sirwmlah kebun dengan tanganmu dan tumbuhkanlah dengan kesungguhanmu. Setelah panen pintal dan jahitlah pakaian hasil jahitanmu.

Janganlah kamu senang dan merasa senang dengan harta dan pakaian orang lain.

Janganlah mengeluarkan perkataan yang tidak penting dan berarti. yang membuat malaikat sibuk mencatat perbuatan burukmu.

Ingatlah kematian, karena kamu tidak pernah bisa menghindar dari kematianmu. Tinggalkanlah perkataan sia-sia dan tidak penting, pendekkanlah angan-anganmu serta kurangilah ketamakanmu karena sebentar lagi kamu akan menjadi mayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun