Mohon tunggu...
Wari Syadeli MSi
Wari Syadeli MSi Mohon Tunggu... Guru - Guru Ngaji dan Pemerhati Sosial

jangan takut berbagi, teruslah berbuat baik walau mendapatkan ujian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sehatnya Tubuh Kuli Bangunan

23 Oktober 2024   14:05 Diperbarui: 23 Oktober 2024   14:12 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuli bangunan adalah faktor kunci dalam pembangunan rumah maupun infrastruktur dalam pembangunan di sebuah Negara.

Meski sebagian besar kuli bangunan lahir dari kelas ekonomi lemah dengan latar pendidikan yang rendah, namun kecerdasannya tidaklah dapat diragukan.

Pekerjaan bangunan mensyaratkan seorang tukang dan kuli bangunan memiliki kemampuan dasar perhitungan matematis yang kuat.

Para tukang juga mereka memiliki keahlian struktur bangunan bahkan arsitektural karena belajar dari pengalamannya.

Namun ada satu hal yang menarik dari mereka yakni kuatnya tubuh dan otot-otot mereka, bahkan perawakan mereka sebagian besar sangat ideal.

Kuatnya daya tahan mereka terhadap paparan panas matahari dan ketangkasan dalam menyelesaikan problem teknis bangunan yang membutuhkan skill bahkan keberanian tinggi karena berada di ketinggian membuat mereka harus menguasai skill multitalenta.

Sehatnya Tubuh mereka dikarenakan aktivitas fisik yang terus menerus dari pagi sampai senja, namun besarnya resiko keselamatan para kuli bangunan tak sebanding dengan pemasukan yang mereka dapatkan.

Pada berbagai proyek properti misalnya umumnya pengusaha properti dan mandor jauh lebih menikmati keuntungan bisnis hasil jual properti ketimbang para tukang, disamping itu mereka tidak memiliki jaminan kesehatan dan jaminan sosial.

Kondisi ini tentu membutuhkan kepedulian dari semua orang untuk kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun