Kuli bangunan adalah faktor kunci dalam pembangunan rumah maupun infrastruktur dalam pembangunan di sebuah Negara.
Meski sebagian besar kuli bangunan lahir dari kelas ekonomi lemah dengan latar pendidikan yang rendah, namun kecerdasannya tidaklah dapat diragukan.
Pekerjaan bangunan mensyaratkan seorang tukang dan kuli bangunan memiliki kemampuan dasar perhitungan matematis yang kuat.
Para tukang juga mereka memiliki keahlian struktur bangunan bahkan arsitektural karena belajar dari pengalamannya.
Namun ada satu hal yang menarik dari mereka yakni kuatnya tubuh dan otot-otot mereka, bahkan perawakan mereka sebagian besar sangat ideal.
Kuatnya daya tahan mereka terhadap paparan panas matahari dan ketangkasan dalam menyelesaikan problem teknis bangunan yang membutuhkan skill bahkan keberanian tinggi karena berada di ketinggian membuat mereka harus menguasai skill multitalenta.
Sehatnya Tubuh mereka dikarenakan aktivitas fisik yang terus menerus dari pagi sampai senja, namun besarnya resiko keselamatan para kuli bangunan tak sebanding dengan pemasukan yang mereka dapatkan.
Pada berbagai proyek properti misalnya umumnya pengusaha properti dan mandor jauh lebih menikmati keuntungan bisnis hasil jual properti ketimbang para tukang, disamping itu mereka tidak memiliki jaminan kesehatan dan jaminan sosial.
Kondisi ini tentu membutuhkan kepedulian dari semua orang untuk kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H