Indonesia merupakan negara yang memiliki ribuan hingga jutaan budaya dan tradisi yang tersebar di tujuh belas ribu pulau. Pesona Indonesia tersebut tak habis-habisnya untuk dinikmati karena kemajemukan dan keunikannya. Kemajemukan dan keunikan budaya di Indonesia tentunya selaras dengan adanya Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup dan budaya bangsa. Sila-sila Pancasila telah banyak menjiwai nilai-nilai budaya dan tradisi Indonesia. Sehingga setiap budaya dan tradisi yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia akan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Sidoarjo merupakan salah satu pemeran dalam kemajemukan budaya dan tradisi di Indonesia. Salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur ini menyimpan keunikan yang terkandung dalam budaya yang dimilikinya. Kebudayaan yang diklaim berasal dari Kota Delta ini diantaranya yaitu tradisi Nyadran. Tradisi yang diadakan pada bulan Ruwah dalam kalender Jawa ini merupakan tradisi berupa bersih desa, ruwah desa atau yang lainnya.
Tradisi nyadran ini merupakan kegiatan sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil laut yang telah dilimpahkan. Tradisi nyadran dilaksanakan oleh para nelayan kupang khususnya di desa Balongdowo dan diikuti dan disaksikan oleh masyarakat umum. tradisi yang diladakan setahun sekali ini menggunakan perahu yang dihiasi dengan membawa sesaji ditambah juga perhelatan pesta diatas perahu. Untuk menyukseskan pelaksanaan tradisi ini, para nelayan dan masyarakat saling bahu membahu mempersiapkan segala hal demi lancarnya kegiatan tersebut.
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pandangan hidup dan budaya bangsa telah disajikan dalam tradisi nyadran ini. Sila kesatu Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” telah tercerminkan dari tujuan dilaksanakannya tradisi nyadran itu sendiri yaitu sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Itu berarti dengan terlaksananya tradisi tahunan ini menandakan bahwa masyarakat khususnya para nelayan di Sidoarjo memiliki kesadaran dan keyakinan bahwa semua rejeki termasuk hasil bumi dan hasil laut merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Esa.
Maka dari itu dengan tradisi nyadran, masyarakat dan para nelayan mengekspresikan rasa syukur atau rasa terima kasih kepada Tuhan dengan cara yang mereka anut dan yakini.
Nilai persatuan yang merupakan nilai pada sila ketiga dalam Pancasila juga terkandung dalam tradisi nyadran ini. Setiap lini masyarakat baik laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa melakukan kegiatan sesuai tugas masing-masing dan bersatu untuk menciptakan sebuah karya dan pesta yang akan disembahkan pada tradisi nyadran. Dengan demikian tradisi nyadran ini dapat menumbuhkan sikap kerja sama dan gotong royong untuk kebaikan dan kesuksesan bersama yaitu terlaksanya tradisi nyadran dengan lancar dan menarik.
Pelaksanaan tradisi nyadran ini bukan hanya mengimplementasikan sila pertama dan sila ketiga Pancasila, melainkan semua sila-sila Pancasila pasti akan terwujud dalam pelaksanaan dan persiapan tradisi ini. Seperti adanya kegiatan musyawarah untuk menentukan segala hal dalam pelaksanaan nyadran, melimpahnya hasil bumi dan hasil laut yang juga dibagi-bagikan kepada masyarakat serta terangkatnya ekonomi pedagang-pedagang kecil yang berjualan di sekitar keramaian tradisi nyadran ini. Serta dengan rangkaian-rangkaian kegiatan nyadran ini juga akan menumbuhkan sikap kemanusiaan pada masyarakat.
Tradisi menarik lainnya dari kabupaten Sidoarjo ini yakni lelang bandeng tradisional. Kegiatan yang dilaksanakan di alun-alun Sidoarjo ini diadakan bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain untuk memuliakan peringatan tersebut, kegiatan lelang bandeng ini juga bermaksud sebagai cambuk untuk produksi bandeng di Sidoarjo agar terus meningkat baik kuantitas dan kualitasnya.
Tujuan mulia lainnya dari lelang bandeng ini ternyata penghasilan bersih dari kegiatan ini seluruhnya disalurkan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial. Tradisi tahunan ini juga dibarengi dengan kegiatan-kegiatan lainnya seperti pasar murah dan berbagai hiburan gratis untuk menghibur masyarakat yang menghadiri kegiatan ini seperti band, orkes melayu, lomba-lomba dan lain sebagainya.