Tadi siang saya menulis artikel yang berjudul Artikel Politik saya dicuri Tuyul. Tentu saja secara logika ga mungkin ada tuyul beneran di kompasiana. Akhirnya salah satu komentar di artikel itu mengatakan artikel saya pasti dihapus oleh Admin. Ini memang seperti dugaan saya.
Sayangnya penghapusan artikel itu tanpa pemberitahuan. Jadi sempat juga bingung apakah sistim kompasiana sedang erorr atau benar ada admin iseng yang menghapus. Kenapa dapat dikategorikan iseng, karena tidak ada pemberitahuan. Itu artinya penghapusan artikel tersebut tidak resmi atas nama Admin Kompasiana tetapi mungkin hanya dilakukan oleh seorang assisten admin.
Kompasiana adalah media jurnalisme warga. Apa artinya itu? Artinya Kompasiana adalah milik warga Indonesia, lintas agama, lintas etnis, dan lintas golongan. Dan yang paling penting adalah Kompasiana sebagai Jurnal Warga SEHARUSNYA BEBAS DARI KEPENTINGAN POLITIK.
Setahu saya dari dulu Kompasiana memang menyediakan tempat agar setiap warga bisa menyalurkan aspirasi politiknya. Kompasiana menjadi bagian Demokratisasi Indonesia. Tetapi itu dulu. Dan sekarang, semua orang bisa menilainya seperti apa.
Kalau Kompasiana berorientasi Bisnis disamping sebagai Jurnalisme Warga ya tentu saja semua orang maklum. Semua orang tidak berkeberatan.
Tetapi kalau Kompasiana tiba-tiba dibeli oleh Kekuatan Politik, apa kata dunia?
Yang saat ini terjadi pada bisik-bisik tetangga adalah Kompasiana yang sekarang adalah Media Corong Politik Ahok. Benarkah hal tersebut? Apakah itu tidak merugikan Kompasiana?
Kalau toh benar hal itu, sungguh sangat disayangkan. Umur politik Ahok itu tidak lama. Dan ketika Kompasiana sudah merusak dirinya sendiri (merubah sementara menjadi corong politik Ahok), maka ketika Ahok jatuh tenggelam, maka Kompasiana juga ikut tenggelam untuk beberapa waktu ke depan.
Akan ada yang bilang, ah Kompasiana itu bisa dibeli. Apa tidak menyakitkan mendengar ada orang bilang begitu?
MENGHAPUS ARTIKEL SEMBARANGAN ITU ARTINYA MEMANDANG RENDAH HASIL KARYA SEORANG BLOGGER.
Amat Fatal sekali bila seorang Admin menghapus artikel kontributornya tanpa alasan yang bisa dipertanggung-jawabkan. Ini sangat memprihatinkan.