Mohon tunggu...
Badrut Tamam Gaffas
Badrut Tamam Gaffas Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Contentpreneur

Penulis Lepas - Content Creator | History Explorer - Coffee Lover. #MataAirLerengSemeru #GelombangRinduDiPulauBermukaSeribu

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Shaikh Mathura Pangeran Cakraningrat IV Ksatria Bunga Negara Dari Madura

24 Desember 2024   11:04 Diperbarui: 24 Desember 2024   11:22 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Ksatria Madura Panembahan Cakraningrat IV di Pulau Robben Cape Town Afrika Selatan (Sumber: instagram/voiceofthecape)

Sebuah lagu madura terdengar diputar melalui salah satu platform digital, syairnya sederhana namun cukup mengena lantaran menceritakan sebuah sosok yang dalam lagu tersebut dijuluki sebagai kembangga negara (bunga negara) yang berasal dari barat lautnya Bangkalan, ksatria gagah berani yang suci membela negara dan menjadi suri teladan bagi generasi selanjutnya.

Ksatria Madura Memenangkan Sayembara

Suatu ketika puteri raja pamecutan menderita penyakit yang susah disembuhkan, sejumlah tabib dan orang pintar didatangkan namun belum berhasil juga hingga kabar sakitnya puteri Bali akhirnya terdengar oleh ksatria madura tersebut, rasa kemanusiaannya terpanggil dan meninggalkan ritual tafakkurnya kepada sang penguasa semesta. Tekadnya membulat berbekal ilmu pengobatan yang dikuasainya serta tarikh perjuangan serupa yang telah diketahuinya tentang keberhasilan seorang pendekar dari samudera pasai bernama maulana Ishaq dalam mengikuti sayambera mengatasi wabah dan mengobati puteri prabu menak sembuyu yang bernama Dewi Sekardadu.

Sejarahpun berulang, ksatria madura akhirnya berhasil memenangkan sayembara, sebagaimana yang dijanjikan ia pun kemudian dapat mempersunting Gusti Ayu Made Rai yang bernama muslimah Raden Ayu Siti Khotijah dan sepakat untuk tidak memboyong putri raja pamecutan itu ke Bangkalan Madura. 

Sepulangnya kembali ke Madura sang ksatria menunaikan janji dan bukti cintanya dengan mengirimkan beberapa prajurit pilihan dari Madura untuk mengawal dan menjaga istri tercintanya di lingkungan Puri pamecutan.

Raden Ayu Pamecutan yang telah menjadi muslimah bersama dengan Para Prajurit Madura merupakan cikal bakal komunitas muslim di pamecutan yang hingga saat ini bisa hidup damai berdampingan dengan penduduk pribumi yang beragama Hindu.

Ksatria Madura perjuangannya menginspirasi Nelson Mandela

Keras dan gigihnya perlawanan kepada penjajah Belanda menjadikan ksatria Madura terus menjadi target untuk dihabisi dan dilucuti kedudukannya.

Membunuh sang ksatria justru akan mengobarkan perlawanan yang lebih besar dari rakyat madura sehingga opsi yang diambil penjajah adalah mengasingkan sang ksatria Madura ke Batavia kemudian dengan kapal besar mendaratkannya sebagai tahanan politik di Tanjung Harapan (Kaap de Goede Hoop), sebuah pulau di ujung barat semenanjung Afrika.

Di Pulau Robben itulah ksatria Madura memulai lembaran barunya, dimanapun bumi dipijak disitulah perjuangan harus dilanjutkan. Di pengasingan ia tidaklah sendiri melainkan bersama kawan-kawan senasib yang dijauhkan dan negara, rakyat dan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun