Mohon tunggu...
Warent Nteguh
Warent Nteguh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis, Membaca, Travelling, Game

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Cara Menjadikan Matematika Mudah dan Menyenangkan: Rahasia Bu Dana dalam Mengajarkan Anak-anaknya

26 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 29 Juni 2024   19:10 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Matematika bagi sebagian besar pelajar ibarat momok yang menakutkan. Matematika sulit dipahami karena buku matematika berisi angka-angka dan gambar bangun yang membingungkan. Sulit untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan di buku latihan, begitulah tanggapan mereka yang tidak suka matematika.

Saya punya pengalaman dengan seorang teman yang lulusan sekolah dasar. Dia memohon kepada ibunya untuk mendaftarkannya ke sekolah lanjutan yang tidak ada pelajaran matematika. Meskipun tidak ada sekolah yang bebas dari pelajaran matematika, karena anak ini tertarik dengan bidang agama, dia disekolahkan ke sebuah pesantren.

Berbeda dengan keluarga Bu Dana. Dia memiliki 4 orang putra-putri. Dan semua anaknya menyukai pelajaran matematika. Dan 3 dari 4 anak Bu Dana telah berhasil lulus ke Perguruan Tinggi Negeri dengan jurusan yang mereka impikan.

Berikut beberapa wawancara saya bersama Bu Dana.

Apa yang membuat putra-putri Bu Dana menyukai pelajaran matematika?

Bu Dana menceritakan pengalamannya sebagai seorang ibu kepada kami.
" Dalam keseharian saya sebagai ibu,  saya baik secara langsung maupun tidak langsung sudah mengajarkan konsep sederhana matematika sejak anak saya masih kecil," kata Bu Dana dengan lembut.

" Konsep matematika seperti perkalian,  pembagian,  penjumlahan dan pengurangan, saya terapkan secara sederhana dan nyata dalam keseharian kami,"  lanjut Bu Dana
Dalam setiap gerak kehidupan, kita tidak terlepas dari matematika karena matematika itu nyata dan ilmu pasti.

Bagaimana Ibu menerapkan matematika ke putra-putri Ibu dalam keseharian?

"Saya tentunya mengajarkan dengan cara yang menyenangkan dan dalam kebersamaan. Saat kami sedang berkumpul dalam suasana keceriaan, saya biasanya membuat permainan yang menyenangkan yang berhubungan dengan matematika."

Boleh berikan contoh-contohnya, Ibu?

  • "Misalnya, saat pergi ke luar atau pusat perbelanjaan, anak-anak secara iseng disuruh menghitung jumlah pengunjung yang memakai baju biru atau baju merah. Lalu pertanyaan berkembang: manakah pengunjung yang lebih banyak? Apakah pengunjung dengan baju merah atau baju biru?"
  • "Contoh sederhana lainnya, anak-anak bisa disuruh bermain lomba cepat untuk mencari benda sekitar yang berbentuk balok, kubus, kerucut, segitiga, dan lain-lain. Tentunya ini untuk mengenalkan konsep bangun ruang pada anak sejak dini."
  • "Atau saat anak pergi ke warung, ada pembelajaran tentang uang di situ. Satu lembar uang Rp10.000 setara dengan 5 lembar uang Rp2.000-an. Pengetahuan dikembangkan dengan jumlah kembalian atau dengan total belanjaan. Hal-hal begini sangat menyenangkan bagi anak asalkan diajarkan tidak dengan tekanan."

Pengetahuan anak bisa dilanjutkan lagi. Misalnya:

  • Berapa kilogram telur yang ia beli. Jika 1 kg harganya Rp28.000, maka berapa harga setengah kilogramnya?
  • Berapa meter jarak yang ia tempuh ke warung? Berapa menit waktu yang dibutuhkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun