Mataram-Sejatinya seluruh elemen Masyarakat setidak bisa memberikan kontribusi pemikiran, wacana, solusi dalam mengawal laju Pembangunan dan jalannya pemerintaha dan social kemasyarakatan.Â
Menghadapi kontestasi menjelang tibanya pelaksanaan pesta demokrasi di daerah yakni Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur ataupun Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Tingkat Kabupaten/Kota, pemikiran dan masukan Masyarakat menjadi bagian strategis yang diperlukan dalam membangun atau mempercepat akselerasi Pembangunan itu sendiri.
Beragam cara bisa dilaksanakan oleh segenap elemen masyarakat dalam membangun daerah. Apa yang dilakukan Lembaga Sosial Politik dan Kebijakan Publik (M16) NTB misalnya dengan menyerap aspirasi masyarakat terkait Provinsi NTB lima tahun ke depan hendak dibawa kemana yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh pers ataupun praktisi media meski dalam bentuk Focus Discussion Group (FDG) sangatlah tepat.
Pilkada Serentak 2024 khususnya di NTB, merupakan momen yang strategis bagi masyarakat untuk melakukan mengartikulasikan, melihat lebih dalam persoalan apa yang masih hinggap di tubuh masyarakat.
Menyarap aspirasi dari berbagai kalangan adalah salah satu wadah untuk memperoleh pandangan dan persepsi Masyarakat baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa terkait persoalan-persoalan yang kira-kira bisa bisa diurai benang merahnya untuk disuarakan dalam momen kontestasi Pilgub NTB yang akan digelar 27 November nanti.
Kontestasi Pilgub NTB merupakan salah satu wadah atau corong bagi masyarakat untuk menyuarakan harapannya. Mi6 hadir di Pulau Sumbawa untuk mendengar lebih dekat "Suara dari Sumbawa" terhadap Pilgub NTB 2024.
Persepsi Masyarakat diperlukan agar para calon secara umum atau kontestan punya concern untuk memberikan tawaran kepada masyarakat nanti untuk dielaborasikan dalam janji dan visi-misi untuk menarik simpati rakyat.
Penting untuk dilakukan jalan untuk itu dengan menggandeng media merupakan salah satu eksponen yang paham dan punya akses lebih dalam untuk memotret persoalan kedaerahan. Media mengetahui betul problem strategis yang ada di masyarakat. Media punya akses informasi yang lebih luas.
Selain itu dalam kontestasi demokrasi yang sebentar lagi akan dihelat, media mesti tetap memberi kontrol sosial, kritis dan tentunya independen. Media harus berdiri di tengah, tidak boleh berpihak dan partisan. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H