Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 21 di Aceh dan Sumut 2024 jadi momentum dan barometer bagi Provinsi NTB sebagai tuan rumah PON ke 22 2028 bersama NTT. Karena itu pemerintah daerah NTB dan stakeholders olahraga di daerah termasuk KONI perlu didorong untuk benar-benar menangkap momentum tersebut. Selain sebagai ajang menoreh prestasi olahraga daerah, juga sebagai inspirasi dan trigger bagi masyarakat untuk gemar berolahraga agar sehat dan berprestasi.
Dalam pandangan politisi Udayana yang saat ini sebagai anggota DPRD NTB HL Hardian Irfania menilai, PON ini momentum yang tepat untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Ada prestasi yang bisa dikejar di PON Aceh - Sumut 2024. Dan ini menjadi barometer untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah PON 2028 NTB - NTT agar prestasi Atlit NTB makin diperhitungkan.
Pernyataan Hardian cukup beralasan, khususnya masyarakat Lombok dan NTB secara umum bahwa olahraga sudah saatnya menjadi budaya hidup sehat. Apa pun cabang olahraganya selama masyatakat ikut mencintai dan melaksanakannya tentu akan sangat baik.
Indeks Derajat Kesehatan daerah ini juga akan terdongkrak jika olahraga bisa menjadi budaya masyarakat dan berprestasi pada ajang pertandingan olahraga baik tingkat daerah , nasional maupun internasional.
Pepatah yang menyebut mensana in corpore sano, di dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang kuat. Olahraga erat kaitannya dengan pariwisata. Apalagi saat ini kawasan The Mandalika di Lombok Tengah sedang didorong menjadi destinasi sport tourism, menyusul adanya sirkuit berkelas internasional.
PON 2024 Aceh - Sumut bisa jadi pelajaran berharga dan diterapkan pasti PON 2028 NTB akan semakin kuat dengan branding sport tourism ke depan. Dan saat itu, efek domino event PON ini pasti akan berimbas langsung ke pariwisata.
Karena itu KONI dan Cabor-Cabor yang ada mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kepada masyarakat khususnya generasi muda agar mulai mengisi waktu luang dengan berolahraga. Setidaknya joging atau bersepeda santai.
Selain itu Ke depan, public space untuk berolahraga ringan seperti Taman Udayana di Kota Mataram dan lintasan sport di Mandalika Lombok Tengah, harus dikembangkan dan diperbanyak lagi.
Selain itu, pekan  olahraga juga harus mulai ditumbuhkan baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Provinsi. Misalnya bola voli, tenis meja, bulu tangkis dan Cabor lainnya.
Selain itu dengan memasyarakatkan olahraga tak hanya penting digalakan di sekolah umum, tetapi juga di kalangan Pondok Pesantren. Sebab, santri dan santriwati di Ponpes yang ada di Lombok, NTB juga sangat potensial jika digali bakat olahraganya.Pola hidup sehat para santri dan santriwati di lingkungan Ponpes justru lebih tertib dan teratur. Tentu banyak talent-talent terpendam di Ponpes. ***