Mohon tunggu...
Sahro Wardil Lathif
Sahro Wardil Lathif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berisi tulisan tulisan kegelisahan batin, dan pergolakan pemikiran serta action yang bisa ku lakukan

No Wa. 085815760283 Ig: wardil.lathif Fb: Wardil Lathif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terbelenggu Hafalan: Mengapa Pemikiran Kritis Kita Terkekang?

29 Juli 2024   05:43 Diperbarui: 29 Juli 2024   05:48 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribunnews.com

Pernahkah kita menyadari, mengapa banyak di antara kita merasa kesulitan untuk berpikir out of the box? Mengapa inovasi dan kreativitas seakan menjadi barang langka di negeri ini? Jawabannya mungkin lebih dekat dari yang kita kira. 

Sistem pendidikan kita, yang seharusnya menjadi tempat menumbuhkan bibit-bibit unggul, justru sering kali menjadi penghalang bagi tumbuh kembangnya pemikiran kritis.

Salah satu masalah utama dalam sistem pendidikan kita adalah terlalu besarnya penekanan pada hafalan. Siswa dituntut untuk menghafal rumus, teori, dan fakta tanpa benar-benar memahami konsep di baliknya. Akibatnya, siswa lebih terbiasa menerima informasi secara pasif daripada aktif mencari tahu dan menganalisis.

Dalam hal ini, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan cara berpikir siswa. Namun, banyak guru yang masih menempatkan diri sebagai sumber informasi tunggal yang tidak bisa dibantah. Hal ini membuat siswa enggan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat yang berbeda. Akibatnya, ruang untuk berpikir kritis menjadi semakin sempit.

Sejak dini, kita sering diajarkan untuk menghormati guru dan orang yang lebih tua. Hal ini pada dasarnya adalah nilai yang baik. Namun, jika berlebihan, hal ini dapat menimbulkan rasa inferioritas pada siswa. Mereka menjadi takut untuk bertanya atau menyampaikan pendapat yang berbeda karena takut dianggap kurang sopan atau tidak menghormati.

Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan mengambil keputusan secara rasional. 

Keterampilan ini sangat penting dalam menghadapi tantangan di era globalisasi yang semakin kompleks. Dengan berpikir kritis, kita dapat memecahkan masalah, mengembangkan inovasi, dan menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu melakukan beberapa perubahan fundamental dalam sistem pendidikan kita:

 Pertama, kurikulum harus dirancang untuk mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif. Materi pelajaran harus lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari dan mendorong siswa untuk mencari solusi atas masalah yang ada.

Kedua, guru perlu diberikan pelatihan yang memadai untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam memfasilitasi pembelajaran aktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun