Jawabannya belum jelas. FDA belum punya komentar atas klaim Elon Musk tadi. Apalagi dalam cuitannya di Twitter.
Neuralink sendiri mengatakan bahwa mereka belum merekrut pasiennya, yang akan menjalani uji coba.
Namun baru-baru ini dalam sebuah interview di VIVA Technology di Prancis, Elon Musk mengatakan bahwa, ia memperkirakan Neuralink akan memulai uji coba manusia pertamanya sebelum akhir tahun ini.
Pada awalnya teknologi BCI dimanfaatkan untuk merehabilitasi para penyandang disabilitas motorik akibat stroke, cedera fisik, atau gangguan neurologis.
Jadi dengan bantuan BCI mereka yang lumpuh, mereka yang menderita gangguan kognitif, dan juga penyakit neurologis lainnya bisa mengendalikan kembali anggota tubuhnya, juga bisa mengembalikan fungsi indera penglihatan dan memulihkan cedera sumsum tulang belakang.
John Donogue, seorang pakar neurosains di Universitas Brown percaya bahwa inovasi teknologi BCI yang dikembangkan oleh Neuralink bisa membuka peluang baru dalam bidang neurosains.
Teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kemampuan fungsi otak yang rusak, atau untuk memperbaiki kualitas hidup siapapun yang menderita gangguan neurologis.
Sejauh ini, dibidang akademis BCI sudah dimanfaatkan untuk mempelajari otak dan fungsinya, serta untuk mengembangkan teknik perawatan baru pada kasus gangguan saraf.
Dalam bidang hiburan BCI yang bisa digunakan untuk menciptakan pengalaman gaming yang merespon pikiran dan emosi pemain.
Di bidang militer Departemen Pertahanan Amerika Serikat sudah mengembangkan bisnis ini untuk memantau beban kerja kognitif seorang prajurit mengendalikan gerombolan Drone dan bahkan mengontrol anggota tubuh robotik.
Kedepannya BCI diklaim bisa membuat manusia lebih pintar, sebab otak kita bisa terhubung langsung ke komputer. Sehingga kita bisa dengan cepat mengakses informasi dalam kapasitas yang sangat besar.