Mohon tunggu...
Wardika anggaraputra
Wardika anggaraputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa komunikasi penyiaran islam(KPI)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berdakwah Tidak Harus Pintar, Asalkan...

6 Juli 2021   20:59 Diperbarui: 6 Juli 2021   21:10 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
From internet uin Jakarta(radio rdk)

Sahabat Kompasiana, Berdakwah Adalah salah satu kewajiban umat muslim di dunia, semenjak dari zaman Nabi Muhammad Saw hingga pada saat ini berdakwah adalah salah satu sarana kita untuk mengajak kebaikan kepada sesama muslim.

Berdakwah bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dunia akhirat dan untuk memdapat ridhoi oleh Allah SWT, dakwah juga membahas nilai nilai kesejahteraan dunia akhirat.

Sebagai contoh teladan kita yakni nabi Muhammad Saw yang berdakwah tanpa mengenal putus asa di dalam dirinya, di mulai dari dakwah secara sembunyi sembunyi di karenakan banyak orang orang kafir yang tidak menyukai dakwah nabi tetapi hal tersebut tidak melunturkan niat awal nabi untuk menyebarkan agama Allah SWT.
 
Seiring dengan perjalannya waktu dan turunnya printah Allah swt.
"Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik."

sehingga dakwah nabi tidak sembunyi sembunyi lagi, meskipun tidak sembunyi sembunyi justru memicu lebih banyak lagi halangan saat nabi berdakwah namun dengan kegigihannya demi agama Allah nabi Muhammad tetap berdkwah tanpa rasa mengeluh sedikitpun.

Sahabat kompasiana, Berdakwah berarti mengajak, menyeru kepada kebaikan dan menyeru untuk tidak berbuat kemungkaran, berdakwah bisa di lakukan oleh setiap orang dalam artian orang tersebut sudah memiliki cukup ilmu.

Lalu bagaimana jika kami ini belum cukup ilmu? Mungkin bisa dengan cara memberi motivasi ataupun nasehat nasehat ringan kepada sesama kita, hal tersebut justru lebih mudah di trima oleh sesama kita.

Misalkan dalam suatu kejadian ada salah satu teman kita ingin berbuat masksiat dengan berjudi, mungkin karena ia sedang stres dengan keadaan ekonominya ia pun memutuskan ingin berjudi saja, nah kita dapat memulai dengan mengingatkan dampaknya, mungkin kita bisa mengingatkan kepada teman kita bahwasannya berjudi itu dilarang karena tidak akan membuat orang kaya justru dapat membuat kemiskinan.

Dengan cara cara ringan seperti ini justru mudah diterima oleh rekan kita karena tanpa mengunakan hadis ataupun kitab suci sebagai dasar, tetapi hanya dengan analisa akal bisa langsung ia resapi.

Karena berdakwah itu sendiri tak ha

rus mempunyai ilmu tinggi tetapi berdakwah dengan ilmu dakwah yang kita ketahui saja, jangan berdakwah dengan materi dakwah apa yang kita tidak tahu atau apa yang tidak kita ketahui, karena hal tersebut bisa menyesatkan sesama kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun