Ratusan orangmemadati ujung kawasan Malioboro dari pagi hingga jelang siang hari ini. Mereka berkumpul di depan Istana Negara, Benteng Vredeburg hingga perempatan Kantor Pos Besar Kota Yogyakarta. Berbagai aktivitas dan pertunjukkan ikut memeriahkan suasana. Tak ada satupun kendaraan bermotor yang melintasi kawasan itu pagi tadi. Sebaliknya para pejalan kaki dan pengguna sepeda mengambil alih sepenggal kawasan Malioboro tersebut. Apa yang terjadi di Malioboro?
Suasana ujung kawasan Malioboro pada peluncuran ujicoba Pedestrian Malioboro (26/1/2014).
Setelah tertunda hampir 1 tahun rintisan Malioboro sebagai kawasan pedestrian akhirnya diluncurkan hari ini (26/1/2014). Mengambil lokasi Jalan Margo Mulyo kawasan Malioboro, pemerintah Kota Jogja bersama Polresta Jogja menggelar Car Free Day sebagai tanda dilangsungkannya ujicoba Pedestrian Malioboro. Peluncuran dilaksanakan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
Car Free Day sebagai uji coba Pedestrian Malioboro berlangsung dari pukul 05.30 hingga 09.00 WIB. Selanjutnya uji coba akan dilaksanakan setiap hari Minggu sepanjang tahun 2014. Pada tahap awal kawasan Malioboro yang akan ditutup masih sebatas ruas jalan sepanjang 150 meter yang selama ini menjadi pusat kepadatan yakni simpang tugu jam depan Pasar Beringharjo atau yang dikenal Ngejaman hingga perempatan Kantor Pos Besar Jogja.
Peluncuran uji coba Pedestrian Malioboro hari ini juga diisi dengan deklarasi Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas oleh sejumlah perwakilan komunitas di kota Yogyakarta. Puluhan polisi polwan juga terlibat dalam kegiatan ini dengan melakukan sosialisasi mengenai ketertiban di jalan raya. Sejumlah polwan pun turun ke jalan memperagakan prinsip keselamatan berlalu lintas. Tak hanya itu wayang GAUL (Gaung Undang-Undang Lalu Lintas) anggota kepolisian juga tampil menyuguhkan hiburan permainan wayang dan campur sari di panggung utama. Sementara beberapa korban kecelakaan turut memberikan testimoni mengenai pentingnya mematuhi aturan lalu lintas dan keselamatan berkendara.
Ujicoba Pedestrian Malioboro juga disemarakkan oleh penampilan ratusan pesilat dari Angkringan Pencak Silat Yogyakarta. Para pesilat dari beberapa perguruan melakukan flashmob dan pertunjukkan bela diri tangan kosong maupun permaianan senjata. Aksi mereka di tengah jalan cukup menarik perhatian warga termasuk pengguna sepeda yang melintasi Malioboro.
Sementara itu di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret sejumlah polwan dan petugas dari Dinas Perhubungan menggelar simulasi berlalu lintas kepada puluhan anak. Melalui sebuah permainan para polwan memandu anak-anak untuk mengenal rambu-rambut lalu lintas dan mensosialisasikan sikap menghargai pengguna jalan lain. Sepanjang simulasi anak-anak pun berlomba menjadi pengguna jalan yang patuh untuk mendapatkan bintang sebanyak mungkin.
Dalam sambutannya Wali Kota Yogyakarta berharap car free day dan uji coba Pedestrian Malioboro ini bisa menjadi ruang ekspresi baru bagi warga kota dan sejumlah komunitas di akhir pekan. Kota Yogyakarta sendiri pada tahun lalu telah meluncurkan “Jogja Creative” yakni car free day di Jalan Sudirman. Dengan demikian ujicoba Pedestrian Malioboro ini menjadi car free day kedua yang dimiliki kota Yogyakarta. Namun demikian car free day Malioboro ini terasa lebih istimewa karena bisa menjadi gambaran dan bahan evaluasi untuk menata Malioboroyang pada beberapa tahun ke depan digadang-gadang akan dijadikan kawasan khusus pejalan kaki.
Sudah lama masyarakat merindukan Malioboro yang nyaman. Semoga uji coba Pedestrian Malioboro ini dapat dilaksanakan secara konsisten dan semakin nyata membawa kebaikan bagi landmark legendaris kota Yogyakarta ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H