Saya bukanlah seorang penggemar satwa, tapi saya perlu mengatakan jika tempat ini cukup menarik untuk dikunjungi bahkan oleh mereka yang tidak hobi memelihara binatang.
Jika selama ini kita memandang pasar satwa sebagai tempat yang kumuh, sesak dan cenderung jorok, hal itu boleh jadi karena memang banyak pasar satwa di Indonesia kondisinya demikian. Tapi jika anda berkunjung ke tempat ini, segala kesan kumuh dari sebuah pasar satwa seketika hilang.
PASTY, nama yang terdengar trendi untuk sebuah pasar apalagi pasar yang memperjualbelikan aneka satwa. Terletak di tepi Jalan Raya Bantul km. 1, PASTY adalah singkatan dari Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta. Namun pada akhirnya tempat ini lebih dikenal sebagai pasar satwa karena sebagian kompleks yang menjadi zona tanaman hias hanya dihuni oleh sedikit kios nursery tanaman dan lebih banyak digunakan sebagai tempat parkir. Di sisi lain area yang menjadi zona satwa tak pernah sepi pengunjung. Ratusan kios penjual aneka jenis satwa berjajar rapi di dalamnya.
zona satwa PASTY yang tertata rapi
Diresmikan pada tahun 2010, PASTY adalah pasar modern yang menyediakan ruang publik bagi para penggemar satwa. Pasar ini juga menjadi pengganti dari pasar burung legendaris Ngasem yang terletak di dalam komplek benteng Keraton Yogyakarta. Tak heran jika banyak penjual di sini adalah penjual lama yang sebelumnya berjualan di Ngasem.
Menyusuri kompleks PASTY, pengunjung serasa berjalan di dalam sebuah pasar yang separuh wajahnya seperti kebun binatang. Beberapa kios penjual ditata rapi menurut kelompok satwa. Tak usah khawatir akan melalui jalanan yang sempit dan becek karena kompleks PASTY cukup lega dengan jalan setapak yang dibuat dengan baik menghubungkan antar kios. Saluran pembuangan air dengan beberapa kran air di beberapa sudut juga tersedia dengan baik. Pepohonan yang menjadi peneduh tempat ini mengantarkan pengunjung betah menjelajahi tempat ini tanpa khawatir akan kepanasan.
Layaknya pasar satwa, PASTY memiliki koleksi yang cukup beragam. Satwa peliharaan utama seperti burung, ikan hias, hamster, kelinci, kucing dan anjing akan sangat mudah dijumpai di tempat ini. Banyak kios pedagang memamerkan beragam jenis satwa tersebut. Lalu ada berbagai jenis ular, kadal dan kura-kura. Penggemar iguana, landak, kelelawar hingga tupai terbang juga dapat melihat ragam dari satwa-satwa tersebut di tempat ini. Berbagai kebutuhan satwa mulai dari kandang, makanan dan aksesoris untuk setiap jenis satwa juga ikut melengkapi.
Sebagai pasar satwa modern, PASTY mampu menampilkan wajah lain dari sebuah pasar satwa yang nyaman dan asyik untuk dikunjungi. Keramahan padagangnya membuat pengunjung bisa leluasa bercengkerama dengan aneka binatang kesukaanya tanpa khawatir akan dipaksa untuk membeli. Di beberapa kios kucing dan kelinci anak-anak bahkan bisa bermain dengan binatang-binatang itu untuk beberapa menit karena penjual akan dengan senang hati mengeluarkan binatang-binatang itu dari kandang. Sementara beberapa orang tua lainnya mengajak anaknya berkeliling sambil memperkenalkan aneka jenis satwa. Bagi pegiat hobi fotografi, tempat ini boleh dijadikan alternatif tempat untuk berburu gambar.
Namun meski tempatnya rapi dan nyaman, saya tidak menyarankan untuk jajan di kantin di dalam area PASTY karena warung-warung di sini letaknya masih terlalu dekat dengan kios-kios dan kandang satwa di sekitarnya. Pemerintah Yogyakarta dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) juga perlu melakukan pengawasan rutin secara lebih ketat lagi terhadap pasar satwa dan tanaman hias ini karena beberapa satwa unik dan langka yang semestinya tidak diperjualbelikan secara bebas dapat ditemukan di tempat ini. Selebihnya PASTY bisa menjadi tujuan wisata alternatif yang asyik untuk sekedar menghabiskan satu atau dua jam waktu anda di Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H