Yogyakarta memang tiada habisnya memancarkan pesona dan daya tariknya termasuk dalam hal kuliner. Selalu ada banyak makanan enak “berserakan” di sudut dan ruas jalanan Yogyakarta yang siap memuaskan para pemburu kenikmatan rasa. Dari pagi hingga malam bahkan dini hari pun kuliner khas Yogyakarta tak henti memanggil-manggil lidah orang untuk mencicipinya.
Sego Macan, Kuliner nikmat jalanan Yogyakarta yang wajib dicoba.
Lupakan sejenak Gudeg, Soto, Bakmi Jowo, Oseng-oseng mercon dan Nasi Kucing Angkringan. Ada sepotong kenikmatan rasa Yogyakarta lainnya yang harus dicoba dan dijamin tak kalah membuat ketagihan, yakni Sego Macan.
Namanya memang unik dan membuat penasaran. Tapi jangan berfikir ini adalah makanan untuk macan, bukan juga olahan daging harimau. Sepintas makanan ini seperti nasi kucing dalam porsi yang lebih banyak. Meskipun demikian soal rasa Sego Macan juga jauh lebih kaya dibanding sekepal nasi kucing di angkringan biasa.
Tak tahu pasti seperti apa dan kapan sejarah Sego Macan dimulai. Yang pasti saat ini sudah ada beberapa kedai atau angkringan Sego Macan bermunculan meski jumlahnya tidak sebanyak angkringan nasi kucing. Sego Macan lazim dijumpai di malam hari.
Beberapa tempat penyaji Sego Macan yang cukup ramai dan banyak dikenal ada di Jalan Mataram dan Deresan Selokan Mataram. Tapi jika ingin menikmati Sego Macan yang murah, nikmat sekaligus mengenyangkan datanglah ke Warung Koboi Mas Peno di Jalan Kaliurang Km. 5. Dari perempatan MM UGM berjalanlah 1 km ke utara. Di tengah keramaian Jalan Kaliurang warung ini berada tepat di trotoar jalan. Sebuah gerobak dengan spanduk kuning menutupi bagian depannya menjadi penanda.
Melihat Warung Koboi Mas Peno kita tidak akan menemukan banyak perbedaan dengan angkringan nasi kucing. Yang membedakan adalah adanya 3 panci besar di atas gerobak yang masing-masing berisi potongan tahu dan tempe yang dimasak semur dengan sedikit kuah, sambal goreng teri dan kuah kuning bumbu bakar. Sementara itu menu lainnya nyaris sama dengan angkringan. Ada sate telur, sate usus, kepala dan ceker ayam serta aneka gorengan. Tapi ada juga yang menarik yang tak banyak dijumpai di angkringan biasa yakni potongan daging ayam dan telur mentah yang siap digoreng.
Menikmati Sego Macan di sini berbeda dengan santap di angkringan. Pembeli yang datang dipersilakan mengambil piring untuk meletakkan lauk yang dipilih. Kali ini saya memilih dada sayap ayam, sate usus dan 2 gorengan tempe. Dada sayap ayam saya minta untuk digoreng sementara satu usus dan gorengan tempe saya pesan untuk dibakar sebentar dengan bumbu kecap. Piring berisi lauk tersebut kemudian diletakkan di pinggir gerobak untuk mengantri dimasak. Jangan lupa sebutkan permintaannya apakah digoreng atau dibakar. Selanjutnya tinggal menunggu sambil duduk lesehan beratapkan langit.
Menikmati Sego Macan di tempat ini juga harus bersabar karena pesanan dan lauk yang kita pilih paling cepat akan siap dalam 30 menit atau lebih jika sedang ramai. Hal itu karena semua lauk digoreng dan dibakar menggunakan tungku arang, bukan kompor gas. Banyaknya pesanan lauk yang antri untuk dibakar atau digoreng membuat Sego Macan disiapkan agak lama. Sambil menunggu kita bisa menikmati suasana Jalan Kaliurang yang ramai oleh lampu kendaraan dan etalase toko.
Setelah hampir 40 menit akhirnya Sego Macan pesanan saya siap. Nasinya masih hangat dengan uap yang menerbangkan aroma lauk yang dibakar. Tercium juga jejak aroma bumbu kuning yang biasa digunakan untuk mengungkep ayam.
Porsi nasinya cukup banyak, mungkin setara dengan 5 kepal nasi kucing. Sedikit warna kuning di atasnya menandakan nasi disiram dengan bumbu kuning. Selanjutnya ada beberapa potong tahu dan tempe yang dimasak semur, rasanya lumayan manis. Sementara sambel goreng terinya dituangkan di pinggir nasi. Sambal gorengnya terkenal pedas oleh karena itu selalu diletakkan di pinggir agar pembeli yang tidak suka pedas mudah untuk menyisihkannya.
Satu demi satu suapan tandas dengan cepat. Nasinya yang pulen bercampur rasa dengan gurihnya bumbu kuning dan manisnya tahu serta tempe. Sedikit diaduk dengan sambal goreng teri sensasi pedas bisa meningkatkan selera. Sego Macan makin sempurna dinikmati bersama sepotong ayam goreng yang masih panas. Ditambah dengan sate usus dan tempe goreng yang dibakar dengan arang. Aroma panas dan manis bumbu kecapnya benar-benar padu dengan gurihnya nasi dan ayam. Satu porsi Sego Macan pun sempurna mengenyangkan sekaligus memuaskan lidah.
Soal harga tak kalah istimewa. Satu porsi sego macan dengan nasi setara 5 kepal nasi kucing lengkap dengan sambal goreng teri, ditambah sepotong ayam goreng, 1 sate usus, 2 tempe bakar dan segelas teh hangat hanya dihargai Rp. 10.500. Harga yang sangat murah karena jika makan dengan porsi yang sama di angkringan nasi kucing harganya pasti lebih mahal. Tak heran jika setiap Sego Macan di Warung Koboi Mas Peno ini selalu ramai dikunjungi pembeli yang kebanyakan anak muda. Bahkan saat baru buka pukul 18.30 pun sejumlah pembeli sering sudah berdatangan untuk mengantri lauk yang akan dibakar atau digoreng.
Bukan nasi kucing porsi besar, Sego Macan adalah sajian yang rugi jika dilewatkan. Selamat mencoba dan bersiaplah ketagihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H