Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jajan di Semarang, Mencicipi Sedapnya "Mie Kopyok Pak Dhuwur"

8 September 2016   13:53 Diperbarui: 9 September 2016   00:48 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mie Kopyok Pak Dhuwur di Jalan Tanjung, Kota Semarang.

Jumat (2/9/2016) yang lalu saya berkunjung ke kota tetangga, Semarang. Tujuan utamanya adalah menonton Konser 30 Tahun KAHITNA “Rahasia Cinta” pada malam harinya. Tiket VIP sudah dibeli sejak bulan Ramadhan yang lalu sehingga apapun kondisinya saya harus menonton. Meski kaki kiri masih cedera akibat terjatuh saat bermain futsal di kawasan Thamrin, Jakarta, seminggu sebelumnya.

Lelah akibat perjalanan dan cuaca yang terik membuat saya tak bisa menahan lapar lebih lama. Beruntung hotel tempat menginap berada di pusat kota, tepatnya di Jalan Pemuda, sehingga ada banyak pilihan tempat makan yang bisa dituju.

“Di belakang saja mas, ada Pak Dhuwur”. Begitu jawaban security hotel saat saya meminta rekomendasi tempat jajan yang enak. Ia kemudian memberikan petunjuk arah tempat yang dimaksud. Ternyata saya hanya perlu berjalan kaki selama 5 menit dari hotel untuk tiba di lokasi Pak Dhuwur.

Tempat berjualan Mie Kopyok Pak Dhuwur.
Tempat berjualan Mie Kopyok Pak Dhuwur.
Saat ramai sebagian pembeli harus rela menyantap Mie Kopyok Pak Dhuwur di trotoar.
Saat ramai sebagian pembeli harus rela menyantap Mie Kopyok Pak Dhuwur di trotoar.
Pak Dhuwur adalah nama tempat penjual Mie Kopyok yang berlokasi di Jalan Tanjung Kota Semarang. Posisinya ada di seberang kantor Telkom, sekitar 80 meter dari ruas jalan Pemuda. Nama Mie Kopyok yang baru pertama saya dengar membuat penasaran untuk langsung merasakan kuliner tersebut.

Selain Mie Kopyok Pak Dhuwur, ada beberapa penjual makanan lainnya yang membuka warung tenda dan gerobak di Jalan Tanjung. Namun, Mie Kopyok Pak Dhuwur adalah yang paling ramai. Barisan mobil dan motor para pembeli terparkir di sekitar tempat itu.

Mie Kopyok Pak Dhuwur dijajakan dengan gerobak berwarna biru. Spanduk berwarna oranye bertuliskan “Mie Kopyok Pak Dhuwur” membuatnya semakin mudah dikenali. Tempat makannya sendiri menempati sebuah halaman yang menjorok ke arah dalam dari Jalan Tanjung. Di sana ada beberapa baris meja dan kursi. Karena pembelinya yang tak pernah sepi, Mie Kopyok Pak Dhuwur juga membuka tenda tambahan di trotoar berdampingan dengan penjual makanan lainnya.

Begitu sampai saya langsung memesan Mie Kopyok dan segelas es jeruk. Sejenak saya mengamati ramainya pembeli saat itu. Meski jam makan siang sudah lewat, namun tempat ini masih disesaki pembeli. Sementara itu, ada empat orang yang terus sibuk meracik Mie Kopyok.

Sepiring Mie Kopyok dan es jeruk menjadi santap siang saya di Semarang.
Sepiring Mie Kopyok dan es jeruk menjadi santap siang saya di Semarang.
Tanpa perlu lama menunggu, sepiring Mie Kopyok dan minuman segar sudah tersaji di depan mata. Ternyata bukan hanya namanya yang baru pertama saya dengar, sajian Mie Kopyok juga belum pernah saya lihat sebelumnya. Isiannya cukup unik. Terdiri dari mie kuning, lontong, potongan tahu pong, tauge, kerupuk gendar (kerupuk nasi), taburan bawang goreng, serta irisan daun bawang dan seledri. Semua bahan tersebut dicampur lalu disiram dengan kuah bumbu yang encer berwarna coklat kehitaman. Sepintas serupa dengan kuah kupat tahu khas Magelang dan Solo.

Melihat para pembeli yang lain lahap menyantap Mie Kopyok, saya pun tak menunda waktu untuk segera mencicipinya. Mie kuningnya cukup lembut. Disantap bersama lontong dalam satu suapan terasa mengenyangkan. Taugenya meski jumlahnya tidak terlalu banyak namun masih segar. Begitu pun dengan irisan daun bawang dan seledrinya.

Mie Kopyok Pak Dhuwur menggunakan kerupuk gendar yang terbuat dari beras/nasi.
Mie Kopyok Pak Dhuwur menggunakan kerupuk gendar yang terbuat dari beras/nasi.
Irisan tahu pong nya cukup gurih. Saya menyukai tekstur kulitnya yang kering dan isinya yang tipis. Kerupuk gendarnya yang renyah dan sedikit asin juga menambah keasyikan menyantap Mie Kopyok Pak Dhuwur.

Setiap suapan Mie Kopyok Pak Dhuwur terasa sedap berkat kuah bumbunya. Rasanya yang ringan mudah diterima oleh semua lidah. Mereka yang suka asin atau gurih bisa meminta tambahan garam. Penyuka rasa manis cukup menambahkan kecap yang tersedia di setiap meja. Penyuka pedas pun tinggal menambahkan sendiri sambalnya sesuka hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun