Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inilah "Benda Pusaka" yang Diburu Mahasiswa Jelang Ujian

24 Oktober 2014   22:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:51 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada dua hal yang paling banyak dicari mahasiswa setiap kali mendekati musim ujian, entah ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS) maupun ujian praktik (responsi). Pertama, salinan soal ujian tahun yang sudah lewat atau semester sebelumnya. Kedua, materi power point bahan ajar.

Seorang mahasiswi memaparkan presentasi di depan kelas dengan media power point. Materi atau bahan ajar dalam bentuk power point sudah akrab bagi kalangan mahasiswa. Bahan ajar dalam bentuk power point pun menjadi salah satu

Demi mendapatkan kedua “benda pusaka” itu mahasiswa rela bergerilya menemui kakak-kakak angkatan atau teman-temannya yang sudah lebih dulu mengambil mata kuliah yang sama. Untuk mendapatkan bank soal ujian-ujian tahun ajaran sebelumnya mahasiswa rela mencarinya hingga malam jelang ujian diadakan. Sementara untuk materi power point mahasiswa perlu mendatangi sang dosen pengampu mata kuliah untuk meminta salinan power materi yang dibawakan di kelas. Biasanya ini dilakukan di pertemuan terakhir jelang ujian. Untuk hal ini mahasiswa harus menyiapkan diri menerima penolakan karena tidak semua dosen mau memberikan salinan power point materi kepada mahasiswanya. Namun ada cara alternatif yang bisa menjadi harapan bagi para mahasiswa yakni jika suatu mata kuliah menghadirkan asisten yang ikut memberikan materi, maka biasanya sang asisten itu akan lebih mudah untuk dimintai salinan materi.

Seminggu yang lalu seorang mahasiswi maju menghampiri saya tak lama setelah saya mengakhiri diskusi di pertemuan hari itu. Kebetulan saat itu adalah pertemuan terakhir sebelum minggu ini mereka menjalani UTS. Sang mahasiswi pun menyampaikan niatnya untuk meminta materi 5 pertemuan yang sudah dilalui. Sayapun mengiyakan untuk  memberikan salinannya melalui perwakilan kelas.

14141374741394051572
14141374741394051572
Dalam power point sering ditampilkan contoh, gambar dan bagan terkait topik perkuliahan sehingga mempermudah mahasiswa memahami materi. Dampaknya mahasiswa menganggap hal itu sebagai jalan pintas menjelang ujian dibanding harus membuka buku teks dengan kalimat yang panjang.

Dari dua “benda pusaka” yang banyak dicari mahasiswa jelang ujian, bahan ajar dalam bentuk power point memang yang paling banyak diburu. Ada dua alasan utama mengapa mahasiswa begitu aktif memburu power point bahan ajar. Pertama, power point mudah dihafal karena isinya berupa ringkasan atau inti sari materi kuliah. Dalam power point sang dosen biasanya menyertakan gambar-gambar atau bagan yang mempermudah mahasiswa memahami materi. Meski apa yang disajikan dalam power point bisa jadi hanyalah salinan dari buku teks atau jurnal tapi dengan alasan praktis hafalan mahasiswa pun lebih memilih salinan power point dibanding membuka kembali lembar demi lembar buku teks kuliah mereka.

Kedua, bahan ajar dalam bentuk power point banyak diburu mahasiswa karena seringkali di dalamnya tersirat bocoran soal ujian. Salah satu kehebatan mahasiswa adalah memiliki kemampuan menganalisa kebiasaan dosen untuk meramal hal-hal apa saja yang akan dikeluarkan sebagai soal ujian. Misalnya, jika dalam power point sang dosen menampilkan sesuatu yang tidak ada di buku teks maka ada kemungkinan hal itu akan dikeluarkan dalam ujian. Hal yang sama jika ada bagian tertentu dalam power point yang ditekankan atau dibahas secara lebih mendalam, maka peluang materi itu akan ditanyakan kembali di ujian dianggap lebih besar. Tentu saja itu tak selalu sesuai harapan mahasiswa karena pada dasarnya setiap dosen memiliki kecenderungan dan cara mengajar masing-masing termasuk memunculkan soal ujian yang berbeda dari ramalan mahasiswa. Oleh karena itu jika akhirnya apa yang dihafalkan dari power point tak ada yang keluar di ujian, mahasiswa akan melakukan ritual “buang sial” dengan cara meremas-remas kertas print power point tersebut.

Tak hanya memburu power point dari sang dosen, mahasiswa zaman sekarang juga rajin berburu dan saling bertukar materi power point yang mereka buat sendiri. Saat ini sudah menjadi kebiasaan pada setiap pertemuan atau setiap topik mahasiswa diharuskan melakukan presentasi denganmateri yang berbeda-beda. Biasanya presentasi dilakukan di sesi awal secara berkelompok maupun individu. Setelah itu sang dosen atau melakukan review atau melengkapi pembahasan dalam sesi diskusi. Pada kesempatan lain sang asisten yang akan meneruskan  pendalaman materi seperti diskusi, tanya jawab atau  praktikum.

Materi presentasi yang dibuat setiap kelompok mahasiswa selanjutnya akan dikumpulkan dan sang dosen seringkali akan mengambil hal-hal menarik dari setiap materi presentasi sebagai soal ujian. Oleh karena itu bukan hal yang aneh jika jelang ujian para mahasiswa terlihat membawa banyak lembaranberupa print dari power point presentasiteman-teman mereka sendiri.

14141377121791131817
14141377121791131817
Tak hanya berburu power point bahan ajar dari dosen atau asisten, jelang ujian mahasiswa juga memburu power point dari teman sekelasnya karena materi-materi penting dari setiap presentasi mahasiswa seringkali dijadikan soal ujian

Berbagai cara dilakukan olah mahasiswa demi memperlancar jalan menghadapi ujian dengan satu harapan yang sama yakni memperoleh nilai maksimal. Salah satunya dengan berburu power point bahan ajar. Tentu hal itu memiliki kecenderungan kurang baik karena sering membuat malas membaca buku teks secara mendalam. Tapi mau dikatakan apalagi, jika dahulu ringkasan berupa diktat kuliah menjadi jalan pintas untuk menguasai materi, maka kini power point melengkapi “benda pusaka” para mahasiswa jelang ujian.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun