Tadi sore saya sempat berpikir untuk menayangkan artikel dengan judul: "Ganjar Resmi Capres, Elektabilitas Kue Nastar Anjlok!".Â
Namun, setelah saya timbang sebaiknya jangan terlalu aneh-aneh dalam membuat judul. Selain agar tidak terkena hukuman dari admin Kompasiana, saya juga belum yakin akan mengikuti model penulisan judul ala media mainstream seperti itu.Â
Sekarang sudah jadi kelaziman media menggabungkan dua berita atau lebih yang sebenarnya tidak berkaitan, tapi dikemas dalam satu artikel rangkuman. Lalu judulnya dibuat bombastis. Kadang menimbulkan misinterpretasi dan kontroversi.
Saya termasuk yang kesal setiap menjumpai artikel-artikel dengan penggabungan judul seperti demikian. Sering saya tergelitik membacanya. Berharap isinya benar-benar aktual dan mendalam. Sayangnya tidak demikian.
Sebenarnya jika tadi saya menulis dua hal sekaligus dalam satu artikel, yakni perihal deklarasi Ganjar dan tren kue lebaran 2023, agaknya tidak akan melanggar aturan Kompasiana. Sebab media induknya seperti kompas.com dan kompas tv juga kerap melakukan  semacam itu.Â
Namun, sebaiknya memang tidak saya lakukan. Â Saya putuskan merombak sebagian isinya dan menayangkannya dengan judul lain yang lebih sesuai seperti tertulis di atas.Â
Belum lama ini Goodstats.id merilis hasil survey  "Pola Perilaku Masyarakat Indonesia Sepanjang Idulfitri 2023". Survey tersebut menggali beberapa aspek dengan temuan yang menarik.
Antara lain mengenai rencana mudik masyarakat dan rata-rata anggaran yang disiapkan oleh orang Indonesia untuk menyambut lebaran 2023.
Lalu tentang jenis barang yang paling ingin dibeli, minuman yang paling pas untuk lebaran, hingga makanan khas yang diinginkan untuk disajikan saat Idulftitri 2023. Semua itu turut disurvey. Bahkan, jenis wafer yang difavoritkan orang Indonesia sebagai suguhan lebaran pun tak ketinggalan ditelisik.