Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mudik Gratis, Saat Negara Hadir Melayani Rakyatnya Meski Hanya Sekali Setahun

15 April 2023   20:17 Diperbarui: 15 April 2023   20:18 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik naik kereta api (dok.pribadi).

"Totalitas negara dan pemerintah dalam melayani masyarakat secara maksimal selama mudik lebaran perlu dijadikan momentum untuk membangun kualitas pelayanan publik yang berkelanjutan. Agar kehadiran negara tak hanya dirasakan sekali dalam setahun"

Kapan, di mana, dan pada saat apa kehadiran negara dan pemerintah  dirasakan maksimal oleh rakyatnya?

Saat bencana dan pandemi? Barangkali iya. Lewat bantuan-bantuan, pertolongan medis, serta kunjungan para pejabat pemerintah, negara berupaya memahami derita rakyat. Namun, masih saja bantuan-bantuan itu dikorupsi. Pejabat hadir bukan menjadi penolong, malah sebagai parasit.

Dalam bidang pendidikan negara juga hadir. Amanat konstitusi mewajibkan itu. Negara bertanggung jawab membangun pendidikan untuk mencerdaskan bangsa. Pemerintah wajib melayani hak-hak pendidikan setiap warga. Akan tetapi di sana sini masih banyak dijumpai sekolah rusak. Sementara kantor-kantor pajak dibangun paling megah di hampir semua kota. 

Kesejahteraan guru pun terabaikan. Sedangkan para pekerja pajak dan bea cukai menikmati gaji, bonus serta fasilitas yang berlimpahan. Ternyata pendidikan masih jadi anak tiri.

Atau dalam bidang kesehatan negara hadir? Tentu ada peran dan kehadiran negara di sana. Contohnya melalui BPJS Kesehatan. Namun, berulang kali pula tersiar kabar meninggalnya ibu dan anak dalam kandungannya akibat sulit mengakses layanan kesehatan dasar. Jauh mereka ditandu melewati jalanan rusak, hingga akhirnya tak tertolong.

Dalam urusan hukum negara juga berusaha hadir. Lewat para aparatnya yang tersebar hingga ke desa-desa. Namun, terlalu banyak fakta buruk yang sulit ditutupi. Aparat melakukan pungli, intimidasi, menjual narkoba, bahkan mendalangi aksi kejahatan seperti pembunuhan. Rakyat yang mencari keadilan terabaikan. Keluhan dan laporannya tak didengar. Baru diproses saat viral dan ada instruksi dari Kapolri. Negara belum sepenuhnya hadir menjamin keadilan bagi rakyatnya.

Lalu apakah artinya negara tak sungguh-sungguh melayani kebutuhan dan hak rakyatnya?

Tentu negara telah hadir melayani kebutuhan rakyatnya dengan baik. Meski hanya sekali dalam satu tahun, ada momen di mana kita bisa benar-benar merasakan kehadiran negara dan pemerintah. Yakni saat mudik lebaran.

Tengoklah setiap menjelang Idulfitri. Segenap sumber daya dan lini layanan pemerintah digelar secara besar-besaran. Pos-pos keamanan dibangun di sepanjang rute mudik. Polisi-polisi bertugas selama 24 jam memberi rasa aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun