Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kisah Tanda Tangan Nh. Dini yang Dijual Murah

18 Maret 2023   13:21 Diperbarui: 18 Maret 2023   19:34 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanda tangan Nh. Dini yang berharga (dok. pribadi).

Bertamu ke rumah Nh. Dini membawa
Bertamu ke rumah Nh. Dini membawa "Sebuah Lorong di Kotaku" (dok. pribadi).

Setiap mengingat bagaimana mendapatkan buku ini, saya terus bersyukur. Sekaligus selalu berpikir apakah si penjualnya benar-benar tidak mengenali tanda tangan itu? Tidak tahu jika coretan yang tergores di sana sangat berharga dan berasal dari seorang penulis besar Indonesia?

Saya membelinya secara daring tahun lalu. Di sebuah marketplace, penjualnya memajang dengan harga awal Rp45.000. Layaknya calon pembeli, saya bertanya lebih dulu tentang keaslian buku. Selanjutnya saya meminta foto kondisi terkini bukunya. Bukan foto yang dipajang di etalase toko.

Meski bekas, saya perlu memastikan bahwa bukunya benar-benar ada. Tak masalah jika kertas halamannya sudah tua atau sampulnya agak lusuh. Asalkan secara umum masih terawat dan layak dibaca, saya akan mempertimbangkan untuk membeli. Apalagi ini cetakan lawas yang belum saya punyai.

Penjualnya pun merespon. Ia mengirimkan foto sambul depan, sampul belakang, dan halaman isinya. Foto-foto itu membuat saya yakin akan keaslian bukunya.

Selanjutnya saya berusaha menawar. Berharap mendapatkan harga yang lebih murah. Saya tidak menyebutkan harga tertentu, hanya menanyakan "apakah boleh kurang?"

Ternyata si penjual berkenan dengan maksud saya. Ia bersedia mengurangi beberapa ribu rupiah dengan alasan sudah ada "coretan dan tanda tangan pemilik lama" di halaman depan.

Saya lalu memintanya memfoto coretan yang dimaksud. Kalau coretan itu masih wajar, bukan berupa kata-kata yang aneh dan tidak terlalu besar ukurannya, saya masih bersedia membeli. Namun, jika coretannya saya anggap menganggu pandangan, saya akan menimbang ulang.

Mungkin inilah yang namanya "jodoh". Saat penjual mengirimkan foto halaman dengan "coretan dan tandang tangan pemilik lama", seketika itu saya terkejut dan senang bukan kepalang. Itu tanda tangan Nh. Dini. Goresan tangannya!

Tanpa berpikir lebih lama saya segera menyetujui untuk membelinya. Begitu sang penjual menurunkan harganya di etalase, saya langsung check out dan membayar buku tersebut.

Tak ingin saya menunda waktu, khawatir sang penjual menyadari kalau "coretan dan tangan pemilik lama" tersebut sebenarnya tanda tangan Nh. Dini. Andai ia tahu pasti tak akan dijual murah bukunya. Kalau si penjual tahu kemungkinan besar ia tak akan menurunkan harga. Justru wajar jika ia menaikkannya dengan menuliskan deskripsi baru di etalase bahwa buku ini istimewa dan langka karena ditandatangani oleh Nh. Dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun