Sebuah paket saya dapati di depan pintu ketika pulang pada Jumat (14/10/2022) sore itu. Paket dari belanja online beberapa hari sebelumnya yang lagi-lagi dikirim dengan "Kurir Rekomendasi".
Kurir Rekomendasi?
Terdengar kurang familiar memang. Sebab selama ini jika disebutkan kurir ekspedisi maka  pengetahuan kita tak jauh-jauh dari JNE, J&T Express, SiCepat, Tiki, Pos Indonesia, Anter Aja, Ninja Express dan sebagainya.
Akan tetapi sejak beberapa bulan terakhir saya mulai terbiasa menerima paket dari "Kurir Rekomendasi". Khususnya jika berbelanja di Tokopedia.
Kurir Rekomendasi merupakan bagian dari fasilitas gratis ongkir yang diberikan oleh "toko hijau" tersebut. Tentang gratis ongkir pasti banyak orang sudah familiar. Tidak selalu benar-benar gratis sepenuhnya. Seringkali hanya berupa "subsidi" atau potongan biaya pengiriman yang hanya mengurangi sebagian ongkir yang harus dibayar pembeli.
Fasilitas gratis ongkir juga terikat dengan pilihan kurir ekspedisi yang biasanya dibatasi. Misalnya di Tokopedia, pembeli yang berbelanja minimal Rp20.000 dan Rp50.000 bisa menggunakan fasilitas gratis ongkir atau potongan ongkir.Â
Namun, pembeli tidak bisa leluasa memilih kurir ekspedisi. Menurut pengalaman, pengiriman dengan fasilitas gratis ongkir tersebut akan dilayani oleh Anter Aja atau Si Cepat yang ditentukan oleh sistem Tokopedia sehingga pembeli cukup menerima apa adanya.
Gotong Royong antar Kurir
Seiring waktu fasilitas gratis ongkir mengalami perubahan. Salah satunya penambahan jenis kurir, yakni "Kurir Rekomendasi".
Artinya, seseorang yang berbelanja di Tokopedia dengan memanfaatkan fasilitas  gratis ongkir secara otomatis akan dilayani pengantarannya oleh salah satu dari Anter Aja, SiCepat, atau "Kurir Rekomendasi". Tanpa bisa memilih, pembeli cukup menerima apa yang ditentukan oleh sistem Tokopedia untuknya.
Jika mendapatkan "Kurir Rekomendasi", bersiaplah untuk mendapati keunikannya.
Pertama, Kurir Rekomendasi menggabungkan beberapa perusahaan ekspedisi sekaligus, yakni Anter Aja, JNE, Si Cepat, Lion Parcel, dan id Express sebagai mitra Tokopedia.
Kurir-kurir dari sejumlah ekspedisi tersebut akan "bergotong royong" mengantarkan paket pesanan pembeli. Sebuah paket akan ditangani dan dikirim secara estafet oleh perusahaan ekspedisi yang berbeda.
Pengalaman saya memanfaatkan Kurir Rekomendasi cukup menarik. Sebab satu paket selalu dikirim oleh gabungan antara SiCepat dengan Anter Aja atau Si Cepat dengan JNE.
Dulu awalnya saya kaget dengan munculnya dua kurir yang berbeda dalam status pesanan saya. Sempat terpikir telah terjadi masalah pada kurir pertama sehingga pengiriman dialihkan kepada kurir dari ekspedisi yang berbeda.
Akan tetapi ternyata memang demikian pola layanan Kurir Rekomendasi. Beberapa kurir dari ekspedisi yang berbeda bahu-membahu mengantarkan paket pesanan pembeli.
Biasanya, mula-mula paket dari penjual atau pengirim ditangani terlebih dahulu oleh SiCepat. Kurir Si Cepat akan membawa paket sampai ke gudang penyortiran di kota asal.
Setelah melalui penyortiran pertama, paket akan diambil alih oleh ekspedisi yang berbeda. Dalam hal ini Anter Aja atau JNE. Selanjutnya pengiriman dari gudang kota asal ke alamat saya dilakukan oleh kurir Anter Aja atau JNE.
Berdasarkan pengalaman, jika berbelanja dari penjual di sekitar Jawa Tengah dan DIY, Kurir Rekomendasi yang saya dapatkan ialah gabungan SiCepat dan Anter Aja. Sedangkan jika berbelanja dari penjual di Jabodetabek, paket akan dikirim secara estafet oleh Si Cepat dan JNE.
Keunikan kedua ialah pembeli tidak akan tahu kurir atau ekspedisi yang menangani pesanannya sampai paket benar-benar dikirim.
Jika kita belanja di Tokopedia menggunakan Kurir Rekomendasi, meski sudah membayar lunas, jenis kurir yang tertera di halaman pemesanan hanya tertulis "Kurir Rekomendasi". Kita belum bisa mengetahui paket akan ditangani oleh Si Cepat, Anter Aja, JNE, Lion Parcel atau Id Express.
Baru setelah paket tersebut diambil oleh kurir pertama dan diteruskan kepada kurir kedua, kita bisa tahu ekspedisi yang menangani.
Keunikan ketiga, meski Kurir Rekomendasi memberi keuntungan gratis ongkir atau potongan ongkir sehingga menjadi lebih murah, pembeli perlu bersabar karena kemungkinan pengiriman menjadi lebih lama.
Pengalaman saya menunjukkan pengiriman paket dari Semarang ke Yogyakarta menjadi lebih lama 1 hari jika menggunakan Kurir Rekomendasi. Paket diproses lebih lama seiring peralihan dari kurir ekspedisi pertama ke ekpedisi kedua.
Keunikan keempat, proses pengiriman Kurir Rekomendasi hanya bisa dilacak melalui aplikasi dan situs Tokopedia. Nomor resinya tidak akan terlacak di halaman SiCepat, JNE, Anter Aja dan yang lainnya.
Era Kolaborasi
Pengantaran paket ala Kurir Rekomendasi menegaskan bahwa era kolaborasi semakin jadi keniscayaan. Tak bisa dihindari karena jika ditolak maka ketidakpastian dan kerugian akan semakin dekat menghampiri.
Seperti diketahui bersama, di tengah pesatnya bisnis e-commerce, kompetisi di bidang pengiriman logistik atau ekspedisi pun semakin ketat. Apalagi bermunculan sejumlah pemain baru yang melakukan penetrasi melalui e-commerce. Bahkan, beberapa pemain baru diciptakan oleh e-commerce sendiri untuk mengembangkan bisnis mereka.
Ketatnya kompetisi mendorong sejumlah perusahaan ekspedisi melakukan efisiensi untuk meningkatkan kinerja sekaligus agar tetap survive. Maka akhir-akhir ini semakin marak kabar PHK kurir, perubahan komisi pengiriman bagi kurir, serta perubahan status kurir dari karyawan menjadi hanya mitra.
Namun, cara-cara tersebut dipandang belum cukup. Ke depan dibanding terobsesi untuk memenangkan kompetisi secara mutlak, perusahaan-perusahaan ekspedisi diprediksi akan menempuh cara yang lebih realistis.
Berkolaborasi akan mulai menjadi pilihan dibanding berkompetisi. Mengupayakan keberlanjutan bersama lebih menguntungkan daripada menempuh jalan ketidakpastian siapa yang akan tumbang lebih dulu.
Maka model kolaborasi yang diperkenalkan oleh Tokopedia melalui Kurir Rekomendasi sangat mungkin menginspirasi perusahaan-perusahaan ekspedisi untuk mengembangkan bentuk kolaborasi yang lain.
Bayangkan jika JNE, J&T Express dan SiCepat yang selama ini menjadi tiga pemain di kasta teratas akhirnya bergotong royong mengantarkan satu paket yang sama. Demikian pula para pemain di lapis kedua dan ketiga seperti Anter Aja, Lion Parcel, Ninja Express, dan iD Express akan bahu membahu menangani pengiriman paket.
Bukan tidak mungkin perusahaan-perusahaan itu akan semakin intensif berkolaborasi dan melengkapi satu sama lain. Sebab kolaborasi ternyata membuat mereka tetap bisa melakukan efisiensi di berbagai sisi.
Misalnya, perusahaan-perusahaan ekspedisi yang memiliki lebih banyak kurir tidak perlu segera mengeluarkan investasi lebih banyak untuk fasilitas gudang karena mereka bisa "meminjam" fasilitas gudang yang dimiliki oleh perusahaan ekspedisi besar yang lebih mapan. Mengurangi jumlah kurir juga tidak akan mematikan kinerja karena ada kurir dari ekspedisi lain yang bisa meneruskan pengantaran paket ke kota berikutnya.
Oleh karena itu, jangan kaget jika mendapatkan satu paket dengan stempel dari beberapa perusahaan ekspedisi yang berbeda. Jangan heran jika melihat segerombolan kurir berjaket merah SiCepat sedang memasuki gudang JNE. Jangan heran pula jika menjumpai kurir-kurir berjaket pink Anter Aja sedang memindahkan paket dari gudang SiCepat.
Itu mungkin akan jadi pemandangan yang lumrah. Sebab sekarang mereka sudah mulai bergotong royong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H