Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sudah, Sepakbola Indonesia Sudah Mati

2 Oktober 2022   07:44 Diperbarui: 2 Oktober 2022   12:02 3056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 (foto: kompas.com/Suci Rahayu).

Orang-orang datang ke stadion dengan taruhan nyawa. Pergi untuk menonton pertandingan seperti pamit ke sebuah tempat paling membahayakan.

Sebesar apapun spanduk bertuliskan "Tidak Ada Sepakbola Seharga Nyawa Manusia" ternyata tak pernah mengubah sepakbola Indonesia. Selantang apapun seruan damai didengungkan dari sudut-sudut tribun, suaranya tak pernah benar-benar sampai. Dan sekeras apapun usaha untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia, sejauh ini tak banyak keindahan yang diciptakan.

Media ternama Inggris memberitakan tragedi Kanjuruhan (dok.pribadi).
Media ternama Inggris memberitakan tragedi Kanjuruhan (dok.pribadi).

Tidak seberapa penting sepakbola Indonesia jarang menjadi juara. Tapi terlalu menyakitkan bahwa sepakbola yang kita rayakan selama ini ternyata bukan tentang kisah herois orang-orang yang menorehkan sejarah untuk kebahagiaan dan kemanusian. Melainkan kisah kelam tentang manusia-manusia yang kehilangan jiwa dan hidupnya. Tentang luka yang mungkin akan sangat sulit disembuhkan,

Jika tak ada sepakbola yang seharga 1 nyawa, maka bagaimana kita menyebut sepakbola yang menghilangkan ratusan nyawa hanya dalam semalam?

Turut berduka sangat mendalam untuk seluruh korban. Namun, jika duka dan sakit paling mendalam pun tak lagi bisa membawa harapan dan perubahan, mungkin sudah waktunya menyudahi cerita tentang sepakbola.

Sepakbola sudah mati di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun