Tidak mudah bagi para jenderal untuk menindak sesama bintang. Butuh kebesaran hati sekaligus keberanian tinggi untuk mengatakan bahwa selain seorang jenderal bintang 2, ada pula dua jenderal bintang 1 yang terlibat dalam persekongkolan.
Jika seorang jendral saja punya jejaring luas, maka bisa dibayangkan seberapa kuat lingkaran relasinya jika yang terlibat 3 jenderal sekaligus.
Pengaruh dan dinamika di lingkaran para jenderal tersebut telah diwaspadai. Bahkan, usai konferensi pers semalam Kadiv Humas Polri mengakui adanya potensi gangguan di lapangan sehingga Brimob diturunkan untuk mengamankan penggeledahan di rumah FS dan mertuanya.
Dengan kata lain, meski kasus ini telah mendapat perhatian luas dari masyarakat dan dikawal langsung oleh Kapolri, pergerakan kelompok-kelompok di tubuh polisi bisa memunculkan ancaman tersendiri. Maka tak heran jika Kepala Badan Intelejen Polri turut serta dalam konferensi pers semalam.
Pemahaman adanya perang bintang yang cukup intensif di markas polisi juga lah yang membuat Presiden Jokowi turun tangan.
Lima kali memberikan pernyataan terkait pembunuhan Brigadir J, presiden tidak hanya sedang memberi perintah kepada polisi. Melainkan sebenarnya sedang membackup langsung Kapolri yang merupakan orang kepercayaannya. Pentingnya sokongan dari kepala negara itu seolah dibenarkan oleh Kapolri yang berulang kali menyinggung instruksi presiden dalam konferensi pers semalam.
Konferensi pers oleh Kapolri bersama para jenderal semalam memang membawa hal positif. Selain memuat harapan bagi penegakan hukum yang lebih adil dan transparan, masyarakat pun bisa menarik nafas lega karena sejauh ini perang bintang masih mampu dikendalikan oleh para jenderal putih.
Walau demikian penting untuk memperhatikan pengakuan dua pengacara Bharada RE. Beberapa jam sebelum konferensi pers oleh Kapolri, kedua pengacara dalam wawancara dengan stasiun TV menceritakan bahwa mereka sempat diminta oleh seorang pejabat berpengaruh di Bareskrim untuk berhenti mendampingi RE.
Jika itu benar adanya, maka semakin jelas adanya pertarungan antar kelompok di dalam tubuh polisi. Sebab para pengacara Bharada RE ditunjuk oleh Bareskrim, sementara ada pihak di Bareskrim yang juga tidak menyenanginya.
Isyarat bahwa perang bintang masih dan akan tetap berlanjut.