Dalam bukunya itu Dini pun sedikit membocorkan bagaimana Padang bekerja sampai akhirnya Minions lahir. Â Dini pernah ikut mengantre di salah satu bioskop di Semarang untuk menonton Minions. Melihat banyak orang menyukai Minions, Dini merasakan haru sekaligus bangga pada sang anak. Sementara hampir tak ada yang tahu bahwa di dalam gedung bioskop itu ada "Nenek Minions" yang ikut menonton.
Meski terpisah benua, hubungan ibu-anak tersebut tetap terjaga dan dekat. Mereka saling mengunjungi. Misalnya saat Dini menjenguk Padang dan keluarganya di Perancis. Sementara Padang menemui Dini di Bali. Bagaimana mereka menikmati pertemuan juga Dini ungkapkan dalam "Gunung Ungaran".
Saat sedang bersama, Padang masih suka mencium kening dan pipi Dini ketika berpamitan untuk berangkat bekerja. Kepada Dini pula Padang beberapa kali "curhat" karena pekerjaannya di bidang film sering membuatnya terpisah lama dengan istri dan anak.
Sampai kemudian kecelakaan di jalan tol Semarang memisahkan mereka. Tragedi pada  Desember 2018 itu merenggut nyawa Nh. Dini.
Padang yang terpukul berupaya segera terbang ke Indonesia. Sayangnya ia tak mendapatkan tiket keberangkatan tercepat sehingga hanya Lintang yang bisa melihat ibundanya untuk terakhir kali di Semarang.
Oleh karena itu, jika ada yang berseloroh dan bergurau bahwa Minions buatan orang Jawa karena bisa ngomong "soto" dan "kecap manis", mungkin ia belum tahu bahwa Minions memang benar dibuat oleh orang (berdarah) Jawa bernama Padang yang lahir dari ibu asal Semarang.
Dan kosakata Indonesia yang diucapkan oleh Minions bukanlah "gimmick" atau "pansos". Itu merupakan cara sang kreator untuk tetap mengingat Indonesia sekaligus merawat cintanya pada sang ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H